gasing yang berputar pada porosnya
Membentuk lapisan-lapisan vortex yang semakin lama semakin mengecil
Semakin lama semakin cepat, menyangka telah pergi melesat jauh mencapai langit
Lalu tiba-tiba berhenti kelelahan tanpa beranjak ke manapun
Cepat, lebih cepat dan semakin cepat. Entah apa yang dicari
Berkejar-kejaran dengan ilusi bagaikan fatamorgana di gurun pasir
Semakin lama semakin kabur, ditutupi debu-debu yang berterbangan menutupi pandangan
Menyangka telah pergi mencapai oase
Lalu tiba-tiba terhenti dalam kehausan dan kekeringanÂ
Dalam kebingungan dan kehampaan, bertanya-tanya apa yang terjadi
Lalu tangan sibuk menuding ke semua arah kecuali ke diri sendiri
Wajah di cermin sudah tak bisa dikenali siapa pemiliknya
Yang tampak hanyalah wajah asing yang tampak kosong bagaikan orang mati
Kemana hati dan jiwanya menghilang pergi?
Langit menurunkan butir-butir hujan tanda belas kasih
Memberi jeda dalam waktu, mengisi ruang hampa
Langit berbicara dalam aliran angin lembut
Berilah jeda dalam waktu!
Bahwa waktu tak akan berhenti berputar
Tak perlu dikejar hingga menggelepar
Berilah jeda dalam waktu!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H