Mohon tunggu...
Helen Adelina
Helen Adelina Mohon Tunggu... Insinyur - Passionate Learner

Try not to become a man of success, but rather try to become a man of value - Einstein

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Bertualang bersama Pak Janggut dan Winnetou, Bertemu Kembali dengan Pangeran Kecil

16 Mei 2021   16:41 Diperbarui: 17 Mei 2021   08:01 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa kecil saya diwarnai dengan petualangan seru bersama Pak Janggut. Kisah Pak Janggut muncul sebagai komik bersambung yang menjadi sisipan di Majalah Bobo. Serunya cerita Pak Janggut membuat saya rela menyusun rapi majalah Bobo mulai dari lungsuran kakak saya sampai edisi terbaru saat itu. Kebetulan, orang tua saya tidak berlangganan majalah Bobo. Jadi kalau ada edisi yang terlewat, saya meminjam majalah dari teman-teman.

Komik Pak Janggut adalah terjemahan komik Belanda yang berjudul Douwe Dabbert. Komik ini ditulis oleh Thom Roep dengan ilustrasi dikerjakan oleh Pieter Connelis Wijn. Berdasarkan komik aslinya, komik ini terdiri dari 23 judul buku. Komik Pak Janggut sudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa.

Kisah Pak Janggut

Seperti namanya, tokoh utama cerita dongeng ini adalah seorang kakek penyihir tua berjanggut dan berbadan pendek seperti kurcaci, yang menjelajahi dunia ajaib. Pak Janggut memiliki sebuah buntelan ajaib yang dikaitkan di ujung sebuah tongkat yang selalu ia bawa. Buntelan ini adalah warisan peninggalan dari kakek Pak Janggut yang beristrikan seorang penyihir.

Nah, buntelan ajaib ini dapat mengeluarkan barang-barang yang diperlukan oleh Pak Janggut selama bertualang seperti makanan, uang, emas, hadiah untuk orang-orang, dan barang-barang lain agar dia dapat lolos dari mara bahaya. Mungkin kalau di zaman kiwari, mirip seperti kantong ajaib Doraemon.

Pak Jangggut bertualang mengelilingi Eropa, Jepang, Afrika, Siberia, dan Amerika. Batavia juga disebut di dalam komik ini, lengkap dengan bendera dan kapal VOC. 

Pak Janggut digambarkan sebagai seseorang yang suka menolong siapapun. Dalam petualangannya, Pak Janggut mengalami kejadian-kejadian yang memerlukan pertolongannya. Pak Janggut bertemu dengan banyak orang dan berbagai jenis satwa, dengan bermacam-macam kepribadian. 

Ada tiga penyihir kecil Pompit, Rika dan Domoli yang suka usil dan nakal. Ada Wredulia, seorang penyihir jahat. Ada Nana, si gadis Afrika yang pemberani. Ada Ludo Lafhart dan Knuddle, dua penjahat canggung yang suka berbuat onar. Ada si burung Dodo yang lucu dan cerdas.

Ilustrasi dalam komik Pak Janggut membuat saya terkesima. Rumah-rumah yang berjejer rapi dan musim salju di Eropa, hutan dan sabana di Afrika dan rumah-rumah di Jepang adalah beberapa di antaranya. Pak Janggut juga memberikan gambaran tentang berbagai budaya di berbagai tempat.

Ada banyak nilai moral yang bisa diambil dari cerita Pak Janggut. Beberapa di antaranya: tidak mudah berputus asa menghadapi masalah, bagaimana menghadapi dan mengalahkan rasa takut, segala perbuatan yang kita buat ada balasannya atau karma, menghargai orang lain, , kemurahan hati untuk berbagi, kesetiakawanan, anti kekerasan, anti perbudakan, dan anti rasialisme.

sumber: bobo.gri.id
sumber: bobo.gri.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun