Saat Mr. Bean akan bertemu dengan ratu, Mr. Bean menarik benang dari apron yang dikenakan oleh pelayan perempuan yang berdiri di sampingnya. Akhirnya salah satu tali apron si pelayan lepas. saya pikir Mr. Bean menarik benang dari apron itu untuk sesuatu yang penting, misalnya benangnya melilit rambut atau kepala si pelayan perempuan. Eh, ternyata dia mau menggunakan benang tadi sebagai dental floss untuk membersihkan dirinya. Selain membersihkan gigi di depan orang lain gak banget, merusak apron orang lain di saat akan bertemu ratu juga benar-benar egois. Diri sendiri mau tampil sempurna dengan mengorbankan orang lain. Yang lebih tidak bertanggungjwabnya lagi, Mr. Bean malah melarikan diri saat kepalanya membentur kepala ratu saat bersalaman hingga ratu jatuh. Bayangkan punya teman seperti ini, benar-benar buat malu.
Atau saat adegan Mr. Bean ikut ujian dimana Mr. Bean kewalahan menjawab soal ujian. Mr. Bean berusaha menyontek dengan mengambil lembar jawaban orang yang duduk di sebelahnya. Â Kejadian seperti ini pasti akan mengganggu konsentrasi orang lain. Â Saat Mr. Bean mengahadiri pemberkatan pernikahan, Mr. Bean merasa bosan dan mulai menjahili orang-orang yang duduk di sebelahnya. Mengambil sapu tangan dari tangan perempuan yang duduk di sebelahnya untuk membuang ingus, lalu mengembalikannya begitu saja. Bahkan sampai membuat semua orang menoleh ke arahnya karena keributan yang dia buat. Dan puncaknya adalah saat Mr. Bean menginjak ekor pakaian pengantin perempuan dan membuat pakaiannya terlepas. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana malunya si pengantin wanita. Dan masih banyak adegan-adegan lain yang sebenarnya kalau dipikir-pikir merugikan orang lain.
Dari adegan-adegan ini, dapat kita lihat bahwa Mr. Bean kekanak-kanakan, sangat egois, hanya mementingkan dirinya sendiri, pendendam dan agak jahat. Mr. Bean tidak pernah menunjukkan empatinya terhadap orang lain, kecuali saat adegan di pesawat saat Mr. Bean ingin menghibur anak kecil yang mabuk perjalanan. Rowan Atkinson sendiri mengakui Mr. Bean adalah pria kekanak-kanakan dan memainkan karakter Mr. Bean sangat melelahkan. Atkinson memutuskan berhenti bermain sebagai Mr. Bean, namun dia tetap mengisi suara Mr. Bean dalam versi animasi.
Saya jadi berpikir, sebenarnya apa yang saya tertawakan saat menonton Mr. Bean? Apakah kemalangan orang-orang yang dijahili Mr. Bean? Atau kreativitas dari seorang Mr. Bean dalam mengatasi persoalan yang dia hadapi? Terus terang, saya juga tidak tahu. Yang jelas, Mr. Bean memang hiburan yang tidak lekang oleh waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H