Mohon tunggu...
Helen Adelina
Helen Adelina Mohon Tunggu... Insinyur - Passionate Learner

Try not to become a man of success, but rather try to become a man of value - Einstein

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Di Balik Lucunya Mr. Bean

27 April 2021   16:43 Diperbarui: 27 April 2021   17:39 2188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat Mr. Bean akan bertemu dengan ratu, Mr. Bean menarik benang dari apron yang dikenakan oleh pelayan perempuan yang berdiri di sampingnya. Akhirnya salah satu tali apron si pelayan lepas. saya pikir Mr. Bean menarik benang dari apron itu untuk sesuatu yang penting, misalnya benangnya melilit rambut atau kepala si pelayan perempuan. Eh, ternyata dia mau menggunakan benang tadi sebagai dental floss untuk membersihkan dirinya. Selain membersihkan gigi di depan orang lain gak banget, merusak apron orang lain di saat akan bertemu ratu juga benar-benar egois. Diri sendiri mau tampil sempurna dengan mengorbankan orang lain. Yang lebih tidak bertanggungjwabnya lagi, Mr. Bean malah melarikan diri saat kepalanya membentur kepala ratu saat bersalaman hingga ratu jatuh. Bayangkan punya teman seperti ini, benar-benar buat malu.

Atau saat adegan Mr. Bean ikut ujian dimana Mr. Bean kewalahan menjawab soal ujian. Mr. Bean berusaha menyontek dengan mengambil lembar jawaban orang yang duduk di sebelahnya.  Kejadian seperti ini pasti akan mengganggu konsentrasi orang lain.  Saat Mr. Bean mengahadiri pemberkatan pernikahan, Mr. Bean merasa bosan dan mulai menjahili orang-orang yang duduk di sebelahnya. Mengambil sapu tangan dari tangan perempuan yang duduk di sebelahnya untuk membuang ingus, lalu mengembalikannya begitu saja. Bahkan sampai membuat semua orang menoleh ke arahnya karena keributan yang dia buat. Dan puncaknya adalah saat Mr. Bean menginjak ekor pakaian pengantin perempuan dan membuat pakaiannya terlepas. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana malunya si pengantin wanita. Dan masih banyak adegan-adegan lain yang sebenarnya kalau dipikir-pikir merugikan orang lain.

Dari adegan-adegan ini, dapat kita lihat bahwa Mr. Bean kekanak-kanakan, sangat egois, hanya mementingkan dirinya sendiri, pendendam dan agak jahat. Mr. Bean tidak pernah menunjukkan empatinya terhadap orang lain, kecuali saat adegan di pesawat saat Mr. Bean ingin menghibur anak kecil yang mabuk perjalanan. Rowan Atkinson sendiri mengakui Mr. Bean adalah pria kekanak-kanakan dan memainkan karakter Mr. Bean sangat melelahkan. Atkinson memutuskan berhenti bermain sebagai Mr. Bean, namun dia tetap mengisi suara Mr. Bean dalam versi animasi.

Saya jadi berpikir, sebenarnya apa yang saya tertawakan saat menonton Mr. Bean? Apakah kemalangan orang-orang yang dijahili Mr. Bean? Atau kreativitas dari seorang Mr. Bean dalam mengatasi persoalan yang dia hadapi? Terus terang, saya juga tidak tahu. Yang jelas, Mr. Bean memang hiburan yang tidak lekang oleh waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun