Kefanaan adalah takdir yang tak terelakkan. Tak perlu kau pertanyakan, tak perlu kau kutuki . Tak juga perlu kau ratapi. Bahwa untuk segala sesuatu ada masanya. Kapan ia tiba biarlah menjadi misteri ilahi
Saat ini, tidurlah dengan nyenyak
Istirahatkanlah tubuh dari segala beban selayaknya kuda yang dibebaskan dari tali kekang pedati
Jika esok datang menjemput, bukalah jendela hati dan bersiaplah
Melangkahlah ke luar untuk mengarungi samudera kehidupan
Kumpulkan pecahan keberanian yang telah lama terserak
Teguhkan hati dan kuatkan jiwa
Hempaskan segala keraguan
Kembangkan layar menuju tanah impian yang baru
Ada saat meratap masa lalu, ada saat menatap masa depan
Jika kau terus menoleh ke belakang, kau sudah lama mati sebelum ajal
Tak ada harapan di masa lalu karena waktu tak dapat berbalik
Tapi ada harapan di masa kini, sekarang ini, menuju masa depan
Memanggil-manggil bagaikan lampu mercu suara yang menyala di tengah daratan
Jangan takut dengan gelombang badai yang menghantam
Saatnya akan tiba nanti akan kau dapati laut tenang mereda
Anak-anak burung camar bercengkrama di atasnya
Kepiting-kepiting keluar dari persembunyiannya
Sampai mentari tenggelam di balik horizon
Ingatlah, untuk segala sesuatu ada masanya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H