Mohon tunggu...
Helena CinthiaPangesti
Helena CinthiaPangesti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/i

Novel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kegunaan Kelapa Sawit dan Dampaknya bagi Alam dan Lingkungan

14 Maret 2023   12:01 Diperbarui: 14 Maret 2023   12:03 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

HALAMAN ISI ARTIKEL

Sebagai orang yang tinggal di Indonesia pasti tidak asing lagi dengan yang nama nya Kelapa Sawit, Kelapa sawit yang kita kenal adalah tumbuhan industri atau perkebunan yang berguna sebagai penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar. Pohon Kelapa Sawit terdiri dari dua spesies yaitu elaeis guineensis dan elaeis oleifera yang digunakan untuk pertanian komersil dalam pengeluaran minyak kelapa sawit.

Kelapa Sawit atau tanaman kelapa sawit adalah salah satu sumber nabati utama, di Indonesia maupun dunia. Kelapa sawit selain diolah menjadi minyak, kelapa sawit juga bisa diolah menjadi bahan untuk kosmetik yang biasa digunakan, margarin, pasta gigi, sabun, lilin dan ada banyak lagi olahan yang bisa diolah dari kelapa sawit. 

Kebutuhan kelapa sawit ini memang tidak lepas dari kebutuhan sehari-hari manusia, dimana kelapa sawit sangat memiliki manfaat dan kegunaannya sangat dibutuhkan oleh manusia didunia.

Luas perkebunan sawit di Indonesia terus mengalami peningkatan selama 2014-2018, dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 7,89 persen. Kelapa sawit juga pernah mengalami penyusutan hanya terjadi pada tahun 2016, ketika luas perkebunan kelapa sawit mengalami sedikit penurunan sebesar 0,5 persen atau berkurang seluas 58.811 hektar.

Berikut ada daftar Provinsi dengan kebun sawit terluas yang ada di Indonesia yang perlu kita ketahui, ada 10 provinsi yang memiliki perkebunan sawit terbesar, yaitu :
Riau : 2.741.621 hektar
Kalimantan Barat : 2.017.456 hektar
Kalimantan Tengah : 1.922.083 hektar
Sumatera Utara : 1.373.273 hektar
Kalimantan Timur : 1.254.224 hektar
Sumatera Selatan : 1.191.401 hektar
Jambi : 1.034.804 hektar
Aceh : 487.526 hektar
Kalimantan Selatan : 471.264 hektar
Sumatera Barat : 379.662 hektar

Jika kita lihat dari daftar yang ada diatas perkebunan kelapa sawit yang ada di Indonesia sangatlah besar, tetapi apa sih dampak dari perkebunan kelapa sawit yang ada di Indonesia. Tentu segala sesuatu yang ada dibumi ini pasti memiliki dampak entah dampak positif atau dampak negatif, apa saja sih dampak positif dan dampak negatifnya. Yang akan dijelaskan dibawah ini :

Dampak Positif dari perkebunan sawit ini tentu dapat memperluas lapangan pekerjaan di Indonesia, memenuhi kebutuhan rumah tangga, seperti minyak goreng dan margarin adalah kebutuhan untuk memasak lauk-pauk, menjadi kebutuhan para wanita juga karena sebagian kosmestik membutuhkan bahan kelapa sawit, juga meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), meningkatkan produktivitas dan daya saing pekerjaan. Jika dilihat dari dampak positif yang ada tentu yang paling di untungkan adalah manusia, karena kebutuhan manusia yang tidak terbatas dan tidak akan pernah puas. Dan juga bisa menjadi pemutus lingkaran kemiskinan, karena adanya lapangan pekerjaan masyarakat jadi memiliki pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup seperti makanan yang cukup, membiayai sebuah keluarga kecil, membiayai pendidikan, dan juga memiliki tabungan.

Jika dampak positif dari perkebunan sawit sangat menguntungkan manusia, sedangkan dampak negatif dari perkebunan sawit yang ada di Indonesia adalah sangat berdampak kepada Alam dan Lingkungan. Perluasan lahan perkebunan kelapa sawit akhirnya akan mengkonversi Hutan, khususnya pada lahan gambut. Sehingga dapat menyebabkan degradasi lahan (kerusakan lahan), penebangan ataupun pembakaran lahan yang ilegal untuk mempercepat pengunaan lahan. Yang dapat menyebabkan peningkatan emisi karbon yang mengakibatkan intensitas efek gas rumah kaca pada atmosfer. 

Hal ini membuat panas matahari terperangkat di bumi sehingga kondisi mengalami pemanasan global, jika terjadi secara terus menerus akan menyebabkan climate change. Penebangan hutan ataupun pembakaran Hutan ini juga bisa mengakibatkan kelangkaan Satwa, karena hewan-hewan yang ada didalam hutan bisa kehilang tempat tinggal ataupun terkena api saat proses pembakaran Hutan. Tetapi jika dilihat lagi dari dampaknya ternyata tidak hanya dirasakan oleh alam maupun hewan, tetapi juga berdampak pada manusia. Contohnya : dapat terjadi konflik atau perebutan lahan terhadap masyarakat setempat dan pihak yang ingin membuka lahan sawit, konflik ini terjadi karena adanya kepercayaan masyarakat tradisional terhadap tanah yang sudah diwariskan atau tanah leluhur mereka.

Cara mengurangi dampak negatif kelapa sawit terhadap alam, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan sebagai mengurangi emisi karbon. Diantaranya melakukan evaluasi kesesuai lahan, yaitu dengan mengetahui karakteristik lahan gabut sebelum menggunakan lahan untuk kepentingan pembukaan lahan perkebunan sawit. Hindari pembukaan lahan dengan cara membakarnya, selain mengakibatkan emisi karbon pembakaran lahan ini juga sangat merugikan alam maupun manusia. Karena jika tidak diawasi dengan baik dapat menyebar kehutan yang lainnya, melewati batas yang seharusnya yang mungkin saja bisa sampai kepermukiman warga. 

Dan terakhir adalah pencegahan terjadinya konflik terhadap masyarakat setempat, ada baiknya pengusaha atau yang ingin membuka perkebunan sawit berdiskusi terlebih dahulu kepada masyarakat setempat. Karena lebih baik saling menghargai terutama tempat yang kita tinggal Indonesia memiliki ragam budaya, adat, suku dan bahasa yang berbeda. Dimana kebiasaan kita pun masih banyak yang tradisional dan mempertahankan warisan leluhur, mungkin anda sudah meminta izin dan sudah memiliki izin dari pemerintah tetapi lebih baik menghindari konflik antara masyarakat setempat agar segala sesuatu terencana dengan baik dan pekerjaan lancar dalam prosesnya.

Jika dilihat dari dampak positif dan dampak negatif yang sudah dibahas, dapat diambil kesimpulannya bahwa dampak yang akan terjadi pastinya adalah bagaiman kita sebagai manusia tidak mengekploitasi alam dan mempergunakan alam secara tepat guna. Kebutuhan manusia yang tidak terbatas dan juga tidak pernah puas juga menjadi pemicu banyaknya hutan yang dijadikan perkebunan sawit untuk memenuhi keuntungan dan kebutuhan hidup sehari-hari.

Saran dari saya sebagai penulis artikel ini adalah bagaimana seorang pelaku usaha juga harus peduli pada lingkungan sekitar, Sumber Daya Alam kita memang tidak ada habisnya tetapi jika kita terus menerus mengambil secara paksa tanpa memikirkan dampaknya terhadap alam dan mahluk hidup, sumber daya alam yang ada akhirnya bisa habis dan bisa terjadi kelangkaan yang lain. Karena fokus kita yang ingin dicapai hanya kepada satu keuntungan tetapi tidak melihat dengan baik kerugian yang terjadi akibat perbuatan kita terhadap lingkungan sekitar. Dan peran pemerintah juga atas izin lahan ini juga lebih tegas dipertimbangkan dengan matang, karena pengusaha juga tidak bisa bertindak tanpa adanya izin pemerintah. Jadi pertimbangan ini harus diambil dengan bijak dan benar dengan perhitungan baik buruknya dikemudian hari.

DAFTAR REFRENSI
Money.kompas.com. 2022 . [ online ] Available at : https://money.kompas.com/read/2022/01/10/142529126/ini-daftar-daerah-yang-memiliki-perkebunan-sawit-terluas-di-indonesia?page=all. [ Accessed 26 March 2022 ]
Tuk.or,id. 2015 . [ online ] Available at : https://www.tuk.or.id/2015/01/dampak-kelapa-sawit/ [ Accessed 29 March 2022]
Envihsa.fkm.ui.ac.id . 2020 . [ online ] Available at : https://envihsa.fkm.ui.ac.id/2020/06/10/alih-fungsi-hutan-menjadi-perkebunan-kelapa-sawit-serta-kaitannya-dengan-climate-change/ [ Accessed 29 March 2022 ]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun