Mohon tunggu...
Helena Buana
Helena Buana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional UPN "Veteran" Yogyakarta

Saya adalah orang yang aktif dalam bidang kesenian dan memiliki interest tinggi pada bidang kebudayaan. Aktif sebagai mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional bukan berarti saya tidak fokus, justru karena budaya sering kali mengantarkan hubungan diplomasi menjadi menarik, semoga dengan terjunnya saya ke seni menulis di kompasiana semakin memperkaya dan diperkaya oleh pengalaman ilmu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keterkaitan Perkembangan Diplomasi Indonesia dengan G20

1 April 2023   07:53 Diperbarui: 2 April 2023   13:47 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam konteks diplomasi, Indonesia telah aktif berpartisipasi dalam pertemuan G20 sudah sejak 1999 dan berhasil memainkan peran penting dalam mempromosikan kerjasama ekonomi internasional. 

Indonesia memfokuskan upayanya pada empat isu utama dalam G20, yaitu pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, investasi, pekerjaan, serta pertanian.

Indonesia telah memanfaatkan G20 sebagai platform untuk mempromosikan investasi asing langsung ke Indonesia dan meningkatkan perdagangan dengan negara-negara lain di dunia. Selain itu, Indonesia juga mengadopsi perdagangan bebas yang transparan dengan negara-negara anggota G20 melalui sejumlah kerjasama bilateral dan multilateral. 

Indonesia berhasil mengimplementasikannya dengan mengantongi tanda tangan sejumlah kesepakatan perdagangan bebas dengan negara-negara anggota G20, seperti Korea Selatan dan Australia.

Membahas keunggulan diplomasi Indonesia sebenarnya banyak penilaian positif datang dari masyarakat internasional kepada Indonesia, salah satunya atas keberhasilan dalam memberikan bantuan penyelesaian krisis ekonomi yang terjadi di Asia sekitar tahun 1990-an. 

Tentu saja diplomasi positif semacam ini menjadi pencapaian bagi Indonesia, kemudian dilihat dari jumlah masyarakat yang majemuk ternyata mampu mendukung Indonesia mengamalkan demokrasi hingga menduduki peringkat 3 pelaksanaan demokrasi tebanyak di kancah internasional.

Diplomasi G20 menjadi menarik di bahas karena untuk pertama kalinya dengan kekuatan diplomasi, Indonesia berhasil menjadi presidensi forum KTT G20 di Bali pada 2022. 

Indonesia mengupayakan pengoordinasian bidang diplomasi internasional dan ekonomi di kawasan, dengan tujuan membuat diskusi dalam G20 mengarah dan berdampak positif pada kegiatan ekonomi Indonesia. Mengingat Indonesia menjadi  satu-satunya negara kawasan ASEAN yang tergabung dalam G20, hal ini menjadi kekuatan tersendiri bagi diplomasi Indonesia.

Diplomasi mampu membuat negara-negara dapat berdialog, bernegosiasi, dan bekerja sama dalam mengatasi berbagai masalah global, seperti masalah ekonomi, lingkungan, perdamaian, dan keamanan.

G20 sebagai forum ekonomi terbesar di dunia, menjadi wadah untuk membahas isu-isu global seperti pengentasan kemiskinan, peningkatan kesempatan kerja, dan stabilitas keuangan global yang strategis.

Diplomasi G20 di Indonesia sendiri dapat dianggap sebagai contoh dari tipologi club network dalam diplomasi, karena G20 terdiri dari kelompok negara-negara yang memiliki kepentingan serupa dalam hal ekonomi dan keuangan global. 

Negara-negara anggota G20, termasuk Indonesia, telah berkomitmen untuk meningkatkan kerjasama dan koordinasi dalam mengatasi berbagai masalah ekonomi global, seperti pertumbuhan ekonomi yang inklusif, keberlanjutan, pengentasan kemiskinan, dan stabilitas keuangan.

Dilihat dari karakteristik-karakteristik diplomasi club network, G20 memiliki beberapa kesamaan pandangan dan tujuan, di tandai dengan keterkaitan yang kuat antara negara-negara anggota, serta keterbukaan dan fleksibilitas sebagai prinsip. 

Dalam konteks diplomasi G20 di Indonesia, keseriusan Indonesia untuk memperkuat posisinya di G20 dan mempromosikan isu-isu yang penting bagi negaranya dan negara-negara berkembang lainnya, seperti perdagangan bebas, investasi, dan pembangunan infrastruktur sudah terbukti. 

Cakupan diplomasi G20 juga termasuk dalam promosi kepentingan nasional Indonesia dan negara-negara anggota G20 lainnya, guna mencapai tujuan yang saling menguntungkan.

Diplomasi sebenarnya berpotensi untuk membuat Indonesia menjadi ketergantungan pada negara atau kelompok negara tertentu. Apabila Indonesia terlalu bergantung pada satu negara atau kelompok negara dalam melakukan kerjasama dan diplomasi niscaya tidak akan bisa bersaing dengan negara kompetitor. 

Namun melalui diplomasi multilateral seperti G20, Indonesia mampu menjaga kedaulatan negara secara internal dan eksternal. Keterlibatan aktif di forum internasional G20, berarti telah memperkuat posisi dan pengaruhnya di tingkat global. Langkah-langkah defensif seperti ini diperlukan untuk menjaga konsistensi Indonesia sebagai negara berdaulat di mata dunia.

Keuntungan yang dapat diambil ketika G20 mengupayakan diversifikasi kerjasama yaitu berarti semakin memperkuat posisi Indonesia dalam bernegosiasi dan memperjuangkan kepentingannya di tingkat global. 

Isu ekonomi yang diangkat dalam G20 juga memperkuat posisi tawar Indonesia dalam melakukan negosiasi dengan negara lain.

Perkembangan diplomasi Indonesia melalui upaya kreatif telah menjadi capaian positif yang mampu memberikan angin segar sebagai tolak ukur keberlanjutan diplomasi. Strategi diplomasi ekonomi yang kreatif dan di khususkan pada digitalisasi, maka  Indonesia berhasil mempromosikan kepentingan nasionalnya dan memperkuat citra positif Indonesia di mata dunia, salah satu contohnya dengan presidensi G20.

Presidensi G20 menjadi tonggak sejarah baru yang membanggakan, namun Indonesia masih belum kuat dengan langkah-langkah yang efektif dan inovatif untuk menjaga kepentingan nasional berkelanjutan. 

Masalah persaingam dagang dengan negara-negara maju masih sulit di uraikan akibat kurangnya pengalaman dan pengetahuan. Selain itu, kebijakan proteksionis yang diterapkan oleh beberapa negara mengepung Indonesia, di tambah dengan pertumbuhan pesat dari ekonomi digital merajalela Indonesia belum memiliki regulasi yang lebih ketat untuk menghadapinya.

Tantangan dalam diplomasi amat beragam dihadapi Indonesia dalam mempromosikan kerja sama ekonomi. Tantangan diplomasi ekonomi ini berkaitan dengan kesenjangan ekonomi antara negara-negara anggota G20 masih belum terselesaikan. 

Terdapat jurang pemisah antara pemilik kekuatan dengan negara berkembang yang sangat memprihantinkan. Meskipun demikian, Indonesia telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk terus mempromosikan kerjasama ekonomi melalui partisipasinya dalam G20 dan berbagai inisiatif lainnya.

G20 memiliki kontribusi penting dalam menjadi tolak ukur perbaikan diplomasi di Indonesia, baik dari segi prinsip, pembangunan berkelanjutan, dan inovasi teknologi. Beberapa hal di atas menjadi kunci untuk mengatasi berbagai tantangan global, seperti perubahan iklim ekonomi dan pembangunan berkelanjutan. 

Melalui kerjasama dalam G20, Indonesia dapat memperkuat diplomasi keberlanjutan lengkap beserta dukungan internasional yang memadai dalam mengatasi masalah ekonomi dan pembangunan berkelanjutan.

Selain itu, kehadiran Indonesia di G20 juga dapat meningkatkan citra Indonesia sebagai negara yang peduli terhadap ekonomi dan pembangunan berkelanjutan dengan inisiasi positif, seperti dialog, konsultasi, dan kerjasama dalam memecahkan masalah-masalah global yang kompleks dan memperjuangkan kepentingan nasionalnya secara efektif di tingkat global. 

Dengan demikian, Indonesia dapat memanfaatkan dampak positif G20 dengan sebaik-baiknya dan mencegah permasalahan baru untuk siap menjalani tantangan yang dihadapi pada diplomasi abad ke-21.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun