Mohon tunggu...
Helena IndiraKusumastuti
Helena IndiraKusumastuti Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Suka bernyanyi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terpendam

28 Januari 2024   21:00 Diperbarui: 29 Januari 2024   19:55 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                    "Ya karena kamu itu emang salah la, kamu tu harusnya introspeksi diri bukannya malah bikin masalah, kamu juga dari tadi bukannya nenangin Aldina tapi malah bikin Aldina tambah nangis." ujar Danilo

                    "Kamu tu ga sadar apa gimana sih la? Kamu tu dari tadi bukanya nenangin Aldina tapi malah memperkeruh suasana tau ga? Kamu tu selalu nyusahin orang, bisa ga sih sekali aja jangan nyusahin orang!" bentak Valencia sambil menunjuk ke arah Rafilla

                    Mendengar perkataan itu Rafilla menangis sejadi-jadinya, lalu dia berlari keluar kelas meninggalkan teman-temannya itu. Sedangkan Valencia yang saat itu sedang marah ditenangkan oleh teman-temannya. Tiba-tiba pak Sena datang bak seorang pahlawan yang hendak menyelesaikan sebuah pertempuran. Ternyata pak Sena mendapat laporan bahwa sedang terjadi pertengkaran hebat antara Valencia, Rafilla, dan Danilo dari salah satu teman kelas mereka. Setibanya pak Sena di kelas, ia langsung menenangkan Aldina terlebih dahulu yang sedari tadi belum berhenti menangis. Setelah Aldina berhenti menangis pak Sena memanggil ketiga anak didiknya itu yaitu Valencia, Rafilla dan Danilo ke ruang BK. 

                    "Ada masalah apa sampai sampai kalian bertengkar seperti ini?" Tanya pak Sena 

                     "Awalnya tu pak si Valencia sama Rafilla tu yang bukannya malah nenangin Aldina tapi malah berantem." Ujar Danilo

                      "Jadi begitu, nah sekarang Valencia tolong ceritakan kenapa kamu dan Rafilla bisa bertengkar." Kata pak Sena

                      "Tadi tu pak saya kan liat Aldina tu nangis terus saya tu mau ikut nenagin Aldina eh ternyata si Rafilla juga dateng, tapi dia malah bikin Aldina tambah nangis pak terus saya kesel sama dia terus saya tegur deh dianya eh malah nangis anaknya." cerita Valencia

                     "Oke sekarang, saya mau denger cerita dari Rafilla," Saut pak Sena

                     Rafilla yang saat itu masih menangis mencoba untuk menceritakan apa yang terjadi. Setelah mendengar cerita masing masing muridnya itu pak Sena mulai paham apa yang sebenarnya terjadi antara ketiga muridnya itu. Usut punya usut ternyata Valencia sudah memendam rasa kesal yang cukup lama kepada Rafilla. Sifat egois Raffila itu yang membuat valencia tidak menyukainya  dan sifat itu juga yang membuat semua temannya termasuk Danilo tidak menyukainya namun mereka enggan untuk mengatakannya. Ternyata Rafilla juga memiliki rasa kesal terhadap Danilo yang menurut Rafilla selama ini selalu menyalahkannya atas semua hal. Namun, Danilo menyalahkan Rafilla karena memang Rafilla yang salah bukan tanpa sebab Danilo menyalahkannya. Pak Sena berpikir sejenak, ia berpikir bagaimana cara menyelesaikan masalah anak didiknya ini. Setelah beberapa waktu pak Sena berpikir akhirnya Ia menemukan jalan keluarnya.

                      "Oke saya paham apa yang menjadi akar masalah kalian, sekarang saya minta sama kalian bertiga untuk menulis sebuah refleksi yang berisikan tentang semua perasaan yang kalian pendam selama ini." ujar pak Sena

                       "Setelah kalian selesai menulis refleksi itu kalian tukarkan satu sama lain, lalu bacalah refleksi itu di dalam hati kalian masing-masing, setelah selesai renungkan apa yang menjadi refleksi kalian dan refleksi yang sudah kalian baca tadi, nah sekarang bapak ingin kalian saling berjabat tangan dan saling memaafkan satu sama lain." Sambung pak Sena

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun