"Mereka melihat kelanjutan komunikasi publik Jokowi yang kontradiktif selama pandemi," kata Gani. "Jika Jokowi bisa mengesampingkan tugasnya untuk pergi ke pesta pernikahan seseorang di depan umum, itu berarti kita juga bisa melakukan apapun yang kita inginkan. Siapapun yang mengundang Jokowi dan Prabowo gagal memahami emosi publik. "
Keluarga Atta dan Aurel, bagaimanapun, tetap menentang. Orang tua Aurel, Anang Hermansyah dan Krisdayanti, sama-sama penyanyi populer yang terjun ke dunia politik dan menjadi anggota DPR. Ibunda Aurel, Krisdayanti, di akun YouTube-nya menegaskan, masyarakat "tidak boleh berlebihan" terhadap kehadiran Presiden dan Prabowo.
Sementara Anang Hermansyah, ayah Aurel, juga memuji Jokowi dan Prabowo di media sosial karena mengesampingkan perbedaan mereka sebagai isyarat simbolis, mencatat bahwa "membangun rumah tangga adalah awal membangun bangsa".
Tetapi yang lain berpikir pesan ini paling baik salah tempat.
"Isyarat persatuan dan rekonsiliasi antara Jokowi dan Prabowo masih jauh dari prioritas saat ini," kata Gani. "Pemerintah memberitahu orang-orang untuk tidak kembali ke rumah setelah Ramadhan dan membatasi keramaian. Datang ke pernikahan publik yang mewah adalah kebalikan dari ini. "
"Sikap Jokowi pada akhirnya bisa memicu keraguan publik tentang pandemi," kata Wisnu. "Selama setahun, orang harus mengorbankan pernikahannya, atau bahkan pesta pernikahannya dibubarkan oleh aparat keamanan. Tiba-tiba kami melihat presiden dan pejabat tinggi di pesta pernikahan besar. Apa yang kami lihat adalah satu aturan untuk elit dan selebriti dan satu lagi untuk rakyat biasa. "
"Pesan yang dikirimkan ke orang-orang itu sederhana," kata Hidayana. "Jika kamu kaya dan dekat dengan kekuasaan, kamu dapat melakukan apa pun yang diinginkan ."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H