Mohon tunggu...
Helena AuriaBr
Helena AuriaBr Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya merupakan mahasiswa tingkat 1 yang ingin memulai mengeksplore berbagai macam keunikan yang ada disetiap tempat baru yang saya kunjungi , saya ingin melihat dan mengamati hal baru tersebut dan memberikan informasi kerkaitnya .

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Simping Makanan Khas Purwakarta yang Tidak Hilang Dimakan Zaman

19 Desember 2024   20:24 Diperbarui: 19 Desember 2024   20:24 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Simping merupakan makanan khas Purwakarta yang sangat ikonnik melekat di setiap  oleh – oleh khas dari Purwakarta. Salah satu pabrik yang memproduksi Simping berada di daerah Kaum, Jl. Kusuma Atmaja rt07/rw02 Kelurahan Cipaisan, Purwakarta .tempat produksi  ini memiliki nama Syaiful Barkah untuk nama produk  Simpingnya yaitu Simping Kaum Boga Berkah.(Kamis 5 Desember 2024 )

Tempat produksi ini telah berdiri pada tahun 1982, yang membangun usaha ini adalah Pak . Saeful Barkah dan Ibu Hamuni  "sekarang ini membuat Simping ini sudah sampai ke keturunan     ke-2 "  ujar ibu Hamuni selaku pemilik dari Simping Kaum Boga Berkah.Bahan utama dari pembuatan Simping sendiri adalah tepung tapioka , terigu , santan dan kelapa asli, dahulu Simping hanya memiliki 3 rasa yaitu , kencur , cabe , dan keju , tetapi efek dari perkembangan zaman dan banyaknya request dari pada pembeli simping maka lahirlah berbagai rasa baru dari simping ini. Yaitu nangka, durian, stoberi , pandan.

Dalam 1 hari pembuatan Simping memperlukan 20kg tepung terigu , 22 tepung tapioca dan 10 butir kelapa ,dan buah asli seperti nangka ,dan ditambahkan pasta pewarna agar warnanya lebih terlihat bagus. Bahan - bahan tersebut dapat menghasilkan 200 bungkus simping , dengan 2 pekerja pencetak simping.

Proses Simping dibuat melalui metode digarang . Sumber : Dokumentasi Pribadi
Proses Simping dibuat melalui metode digarang . Sumber : Dokumentasi Pribadi

Untuk pembuatan dari simping ini sendiri dibuat dengan metode digarang ,menggunakan alat khusus cetakan yang terbuat dari besi dan alat cetakan ini memiliki berat yang lumayan berat untuk simping sendiri digarang menggunakan kompor 3 tungku , saat proses digarang pertama alat cetakannya diberikan minyak, tetpi pemberian minyak ini hanya dilakukan saat pertama kali saat ingin memulai proses digarang.seterusnya tidak diperlukan lagi minyak pada proses digarang ini

Untuk melihat proses sudah matang atau belumnya Simping yaitu dengan . “cara mengetahui sudah matangnya Simping hanya dengan beberapa detik dengan melihat barisan cetakan barisan yang paling depan merukapan simping yang sudah matang dan yang paling belakang yang belum matang “ papar pak indra salah satu pekerja di tempat produksi Simping tersebut.

Simping yang telah di produksi ini akan dijaul ke toko – toko penjual oleh oleh khas purwakarta . Dengan harga Rp. 10.000 / bungkus , dan biasanya toko penjual oleh – oleh khas purwakarta ini menjual dikisaran harga Rp. 13.000 - Rp. 14.000 / bungkus . sekarang makanan khas Purwakarta ini sudah ada di supermarket seperti Yogya dan Alfamart dan distribusinya bibawah nangungan koperasi Simpay Kahuripan dan  karena adanya koperasi ini tidak terjadi persaingan antara sesama pembuat Simping karena tiap tempat produksi simping telah ditentukan berapa banyak bagian yang mereka dapatkan  tiap tempat produksi oleh pihak koperasi Simpay Kahuripan . untuk tempat produksi Simping Kaum Boga Berkah mereka memberikan izin kepada pembelinya untuk tidak memakai merek Simping dari mereka , yang artinya pembeli bisa menggunakan nama simping mereka sendiri walaupun bukan mereka yang memproduksinya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun