Mohon tunggu...
helen
helen Mohon Tunggu... Penulis - أمة الله

you need to fall to get up and move forward

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hidup, Jatuh dan Antonimnya

5 Desember 2020   01:35 Diperbarui: 5 Desember 2020   01:35 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika kamu bertanya apakah hidup itu akan selamanya menyenangkan? Jawabannya tentu tidak. Kamu tidak akan menemukan semua itu dalam kehidupanmu, bahkan di novel-novel sekalipun ceritanya pasti akan dihiasi dengan  jatuh dan luka. Jangan pernah terlintas di benakmu bahwa hidupmu akan selalu bahagia. Bahkan ketika kamu membaca atau menonton kartun lucu apapun, itu semua tidaklah luput dari goresan-goresan luka yang ditorehkan penulis pada alur ceritanya. Lalu apa sekarang otakmu sedang menyimpulkan bahwa hidup itu semuanya tentang luka? Itu juga tidak benar. Janganlah berkesimpulan bahwa hidupmu seperti alur sinetron yang berkisahkan kepahitan semua. Lalu bagaimana cara menjadikan hidupmu agar tak seperti sinetron-sinetron mellow  yang kebanyakan tayang di tv-tv?

 Asal kamu tau, hidup itu tak semanis gula dan juga tak sepahit pare. Hidup itu seperti permen nano-nano yang ramai dengan rasa. Ada manis ada asam dan juga ada asin didalamnya.  

 Jika dirimu terjatuh, jangan biarkan luka itu tetap basah, tapi obatilah. Bukankah begitu yang selalu dilakukan para dokter untuk menyembuhkan luka pasiennya?! Nah, begitu juga dengan kehidupan. Jika terjatuh, bangkitlah. Jangan biarkan dirimu berlarut dalam kepedihan. Jika kamu gagal, coba lagi. Pernahkah kamu membeli minuman berhadiah?, lalu ketika kamu membuka tutup botolnya bukan hadiah yang  didapatkan, melainkan kalimat COBA LAGI yang kamu temukan. Lantas kamu pasti akan tetap mencoba lagi, lagi, dan lagi untuk bisa mendapatkan hadiah tersebut bukan?! Nah, jikalau pada hal tersebut kamu bisa sabar untuk tetap mencoba , lalu bagaimana dengan kegagalanmu?? Apa kamu ingin tetap berada pada kegagalan?? Tanpa keraguan pun kamu akan menjawab TIDAK bukan?!

So, jangan jadikan kegagalanmu menjadi penghambat untuk membuatmu bangkit dan maju. Gagal bukan berarti hidupmu akan berhenti disana. Dan jatuh bukanlah sebab agar kamu tak dapat bangkit. Jika terjatuh, bangkitlah! Lalu jatuh lagi, maka bangkit lagi! Jangan biarkan hidupmu berakhir dengan kata JATUH! Karna apa? Karna itu adalah akhir yang menyakitkan. Maka akhirilah kisah hidupmu dengan kalimat HAPPY ENDING.

Berakit-rakit ke hulu

Berenang-renang ketepian

Bersakit-sakit dahulu

Bersenang-senang kemudian

Pantun tersebut tidaklah asing di telingamu. Baahkan kamu pasti hafal pantun tersebut. Tapi apakah kamu paham dengan isi pantun tersebut? Bahkan didalam pantun pun, hidup itu sudah tergambarkan. Ada sakit yang kan dialami, tapi di penghujung sakit tersebut kamu akan menikmati hasil yang seimpas dengan apa yang didapati di awal tadi.

Sekarang timbul pertanyaan, apakah bangkit saja itu cukup bagimu? Perlu kamu tau untuk bangkit, kamu juga  butuh pegangan. Pegangan agar kamu tak terjatuh lagi pada tempat yang sama. Maka berpeganglah kepada sesuatu yang menguatkanmu untuk bangun. Bukan pada sesuatu yang akan semakin menjatuhkanmu.

Lalu seperti apa pegangan yang dimaksud tadi? Sedikit gambaran untuk dicoba pada saat dirimu terjatuh nanti. Berpeganglah dengan Iman dan Taqwamu untuk bisa bangkit dan berjalan lagi. Iringilah semua usaha bangkit ini dengan yakin kepadaNya, bahwa Dia tak akan membiarkanmu terjatuh begitu lama. Lalu berdoalah.. WISH YOU ALL THE BEST..

~never stop praying, no matter how dark and hopeless it may seem. Keep your faith. “ Jangan pernah berhenti berdoa, tak peduli seberapa suram dan terpuruknya hidupmu. Jagalah imanmu.”~ Dr. Bilal Philips.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun