Mohon tunggu...
Heldi Prasetya
Heldi Prasetya Mohon Tunggu... Guru - Graphic Designer

Graduate of social studies education study program, UNNES

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Adakah Penyesalan Mengambil Jurusan Pendidikan?

19 April 2022   20:11 Diperbarui: 19 April 2022   20:27 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak sekali orang-orang diluar sana yang masih memandang bahwa ada salah satu jurusan dalam dunia perkuliahan yang dipandang sebelah mata. Jurusan itu adalah jurusan pendidikan dimana nanti dari jurusan itu melahirkan orang-orang dengan jiwa dan keberanian yang besar serta membawa segenggam mimpi untuk mencerdaskan generasi-generasi bangsa. 

Orang-orang inilah yang kerap sekali dipandang tidak memiliki masa depan yang cerah, mengapa demikian ? bukan rahasia lagi bahwa guru memiliki upah yang kecil dibandingkan dengan profesi-profesi mulia lainya. Tetapi hal itu bukan satu-satunya alasan mengapa guru di Indonesia kini sudah tidak dihormati dan dipandang tinggi derajatnya. 

Banyaknya lontaran kata hingga kalimat "Kenapa milih guru kan gajinya kecil?" "kenapa milih jurusan pendidikan bukan jurusan teknik atau kedokteran?" Sering kata-kata itu masuk kedalam hati dan menjadi pikiran disetiap diri ini merenung, "apakah nanti masa depanku tidak cerah?" "bagaimana bisa membahagiakan keluarga jika hanya menjadi guru?" dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang menghantui. 

Namun dari semua gangguan-gangguan dari eksternal itu banyak tenaga pendidik yang menghiraukanya dan tetap berkomitmen menjadi tenaga pendidik yang berkompeten untuk mencerdaskan anak-anak yang memiliki cita-citanya masing-masing. 

Dari pengalaman diri sendiri dan beberapa teman yang mengambil jurusan pendidikan, bahwa masuk ke jurusan pendidikan bukanlah pilihan dan tujuan utamanya, karena banyak teman-teman saya dan bahkan diri saya jauh sebelum memilih jurusan pendidikan tidak pernah sekalipun memikirkan bahwa esok akan memilih jurusan pendidikan. Namun entah alasan apa tiba-tiba saja hati nurani dan jiwa seperti tergerak untuk memilih jurusan pendidikan dan itupun dilakukan dengan sadar. 

Mungkin seseorang yang memilih hidupnya untuk didedikasikan di dunia pendidikan, hanyalah orang-orang pilihan dan orang-orang yang memiliki keberanian dan ketangguhan hati yang menjadi seorang tenaga pendidik.  Karena profesi guru dapat dikatakan kita lebih banyak mengorbankan apa yang kita miliki untuk bisa mencerdaskan, membimbing, membina, dan mengembangkan orang lain untuk bisa mencapai cita-citanya yang bahkan orang tersebut tidak memiliki hubungan darah (peserta didik). 

Namun itulah guru seseorang dengan kasih sayang dan kesabaran yang bisa disamakan seperti ibu yang memberikan semua apa yang ia miliki untuk anaknya agar anaknya bisa tumbuh dan berkembang lebih baik darinya.

Dan uang bukanlah tujuan utama dari seorang yang memilih menjadi guru, jikalau uang tujuanya pasti mereka akan memilih profesi-profesi lainya yang memiliki gaji yang besar. Namun guru tidak, disini tujuan utama guru adalah untuk membantu anak-anak peserta didik yang datang ke sekolahan dengan canda dan tawa serta membawa impian, cita-cita, dan harapan yang ingin mereka capai. 

Seolah-olah mereka datang dengan berkata "Pak Guru, Bu Guru tolong bantu saya menggapai cita-cita saya agar nanti kelak saya menajadi orang sukses" tetapi mereka sadar mereka tidak bisa sendiri mencapai hal-hal itu, oleh karena itu guru hadir di kehidupan mereka membantu mereka untuk bisa mencapai tujuanya.

Saya sendiri memiliki alasan kenapa saya memilih jurusan pendidikan, karena saya tau saya hidup di dunia ini jika tidak bermanfaat bagi orang lain maka hidup saya akan sia-sia, guru menjadi pilihan saya karena saya sadar saya masih banyak dosa dan kekurangan, yang semoga dengan menjadi tenaga pendidik nanti ilmu-ilmu yang saya miliki akan bermanfaat dan akan menjadi amal jariyah saya nanti karena ilmu merupakan amalan yang tidak akan terputus bila selalu bermanfaat.  

Sebagaimana yang disebut dalam hadits  oleh Abu Hurairah RA:

Artinya: "Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau doa anak yang sholeh." (HR Muslim).

Jadi apakah menyesal mengambil jurusan pendidikan jawabanya sudah jelas diatas.
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun