Ujian hidup akan terus ada, perjalanan akan terus dilanjutkan, perjuangan adalah cara untuk menjalaninnya. Dalam proses menjalaninya, tidak sedikit yang memilih angkat jangkat banyak mengambil ‘posisis aman’ untuk tetap bertahan hidup. Kemampuan bertahan yang dimiliki seseorang untuk tetap bisa survive mengarungi badai kehidupan. Kerasnya alam membuat seseorang harus pandai menyikapinya. Suatu hal yang naluriah mental seseorang akan di uji pada saat menyikapi keadaan yang terikir berat untuk menjalaninya. keadaan inilah yang akan menguji mental seseorang hingga dihadapkan dengan pilihan. Kehidupan lebih baik lagi, tentu ! kehidupan yang menggambarkan masa depan.
Mencoba untuk terus bersabar keputusan yang terkadang sulit dalm memutuskankan. Tingkat keasabaran manusia bahkan di uji hingga batas maksimal yang nantinya akan sangat berat memutuskan untuk terus menjalani. Memilih terus bersabar merupakan bagian tindakan berani untuk mempersiapkan diri menuju insan yang lebih baik lagi. Kesabaran akan membantu untuk lebih peka terhadap keadaan serta mampu lebih toleran kepada fonemana yang ada. Melatih diri untuk bersabar akan membuka peluang untuk menjadikan diri untuk menjadi insan yang lebih baik sebelumnya. Melaksanakannya akan membawah hikmah akan datangnya kematangan pikiran serta kedewasaan.
Kesabaran merupakan perilaku yang jarang orang melakuaknnya. Keadaan yang cenderung menuntut mereka untuk segera mungkin memenuhinya membuat mereka tidak sabar mewujudkannya. Sikap tergesah-gesah untuk sesegera mungkin mewujudkannya membuat mereka tidak menghargai arti dari proses. Dalam menjalani sesuatu yang berorientasi pada tujuan, dibutuhkan proses untuk mewujudkannya. Sekencang-kencangnya seorang itu berlari bilamana prosesnya mencapi finish belum ditunjukkan, maka ia akan terus berlari dan berlari hingga pita finish itu Nampak. Untuk itu yang terpenting pada saat proses menggapai tujuan, selalu berusaha, persiapkan diri, hingga membuka mata untuk melihat pita finish. Karena proses itu telah disiapkan dan disesuaikan dengan kemampuan dalam menggapainya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H