Mohon tunggu...
Heefi Far
Heefi Far Mohon Tunggu... Guru - Pendidik PAUD

Pendidik PAUD

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengenalkan Dakwah Islam pada Anak Usia Dini

7 Juni 2024   13:15 Diperbarui: 7 Juni 2024   18:39 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: id.pngtree.com/pngtree

Mengenalkan Dakwah Islam pada Anak Usia Dini

Oleh: Eli Verawati Simatupang, Fitriyani, Nurhelan Siregar

Mengenalkan dakwah Islam pada anak usia dini adalah suatu hal yang sangat penting dan strategis dalam meningkatkan kesadaran dan kepedulian anak terhadap agama Islam. Dakwah Islam sendiri adalah suatu cara menyampaikan, ajakan, atau seruan kepada orang lain agar mau memeluk, mempelajari, dan mengamalkan agama secara sadar, sehingga membangkitkan dan mengembalikan kefitrahan seseorang.

  • Kewajiban Berdakwah

Dakwah adalah kewajiban setiap Muslim, termasuk dalam mendidik anak-anak agar mengenal dan mencintai ajaran Islam. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an, "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar; merekalah orang-orang yang beruntung." (QS. Ali Imran: 104).

Mengajarkan nilai-nilai Islam kepada anak-anak sejak dini adalah bentuk pelaksanaan kewajiban dakwah yang harus dilakukan oleh setiap orang tua. Ini bukan hanya tentang mengajarkan teori, tetapi juga memberikan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Islam, tanggung jawab mendidik anak-anak bukan hanya tugas ibu, tetapi juga tugas ayah. Kedua orang tua harus bekerja sama dalam mendidik anak-anak agar mereka tumbuh dengan pemahaman agama yang kuat.

Dakwah kepada anak-anak harus dilakukan dengan pendekatan yang lembut dan penuh kasih sayang. Sikap keras dan memaksa justru dapat menjauhkan anak dari ajaran Islam. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah Maha Lembut dan mencintai kelembutan dalam segala urusan." (HR. Bukhari dan Muslim). Orang tua harus memahami bahwa anak-anak belajar banyak dari apa yang mereka lihat dan dengar di rumah. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk selalu menjaga ucapan dan perilaku mereka agar menjadi teladan yang baik.

Mengajarkan anak-anak tentang Islam bukan hanya melalui kata-kata, tetapi juga melalui tindakan nyata. Anak-anak cenderung meniru apa yang dilakukan oleh orang tua mereka, sehingga keteladanan adalah kunci utama dalam mendidik anak-anak. Penting untuk menyediakan waktu khusus setiap hari untuk mengajarkan anak-anak tentang ajaran Islam, baik melalui cerita, doa, maupun ibadah bersama. Konsistensi dalam mengajarkan agama akan membantu anak-anak memahami bahwa Islam adalah bagian integral dari kehidupan sehari-hari mereka.

Selain itu, mengajarkan anak-anak untuk menghafal doa-doa dan surat-surat pendek dalam Al-Qur'an juga merupakan bagian penting dari dakwah. Ini akan membantu mereka untuk lebih dekat dengan Allah SWT. Orang tua juga harus mendorong anak-anak untuk bertanya tentang agama dan memberikan jawaban yang sesuai dengan pemahaman mereka. Hal ini akan membantu anak-anak untuk lebih memahami dan mencintai ajaran Islam. Dalam mengajarkan anak-anak tentang Islam, penting untuk selalu bersabar dan tidak mudah menyerah. Setiap anak memiliki kecepatan belajar yang berbeda-beda, dan orang tua harus siap untuk memberikan bimbingan dan dukungan yang diperlukan.

  • Subjek Dakwah

Dalam keluarga, orang tua adalah subjek utama dalam berdakwah kepada anak-anak. Mereka memiliki peran sentral dalam mengenalkan ajaran Islam dan membentuk karakter anak-anak mereka. Ayah dan ibu harus bekerja sama dalam mendidik anak-anak agar mereka tumbuh dengan pemahaman agama yang kuat. Keduanya harus saling melengkapi dalam memberikan pendidikan agama kepada anak-anak.

Orang tua harus selalu memperbarui pemahaman mereka tentang ajaran Islam agar dapat memberikan pendidikan yang benar kepada anak-anak. Menghadiri majelis ilmu dan membaca buku-buku agama adalah beberapa cara untuk meningkatkan pengetahuan agama. Selain orang tua, kakek dan nenek juga dapat berperan sebagai subjek dakwah dalam keluarga. Pengalaman dan kebijaksanaan mereka dapat menjadi sumber inspirasi bagi anak-anak dalam memahami ajaran Islam.

Dalam lingkungan sekolah, guru juga berperan sebagai subjek dakwah. Mereka harus memberikan contoh yang baik kepada murid-murid dan mengajarkan ajaran Islam dengan cara yang menarik dan mudah dipahami oleh anak-anak. Komunitas sekitar juga dapat berperan dalam mendukung dakwah kepada anak-anak. Lingkungan yang Islami akan membantu memperkuat pendidikan agama yang telah diberikan oleh orang tua di rumah.

  • Objek Dakwah

Anak-anak adalah objek dakwah dalam keluarga. Mereka adalah amanah yang harus dijaga dan dididik dengan sebaik-baiknya. Mengajarkan mereka tentang Islam sejak dini akan membentuk karakter mereka di masa depan. Anak-anak adalah generasi penerus yang akan melanjutkan perjuangan dakwah di masa depan. Oleh karena itu, penting untuk memberikan mereka pendidikan agama yang baik sejak dini agar mereka tumbuh menjadi individu yang berakhlak mulia.

Dalam mengajarkan anak-anak tentang Islam, penting untuk menggunakan pendekatan yang sesuai dengan usia dan tingkat pemahaman mereka. Metode yang menyenangkan, seperti bercerita, bermain, dan bernyanyi, akan membuat anak-anak lebih mudah menerima dan memahami ajaran Islam. Mengajarkan anak-anak tentang kisah-kisah Nabi dan sahabat adalah salah satu cara efektif untuk mengenalkan ajaran Islam. Kisah-kisah ini tidak hanya mengandung nilai-nilai moral, tetapi juga mengajarkan sejarah Islam yang penting untuk diketahui oleh anak-anak.

Selain itu, mengajarkan anak-anak untuk menghafal doa-doa dan surat-surat pendek dalam Al-Qur'an juga merupakan bagian penting dari dakwah. Hal ini akan membantu mereka untuk lebih dekat dengan Allah SWT.

Penting untuk selalu memberikan pujian dan penghargaan kepada anak-anak ketika mereka berhasil menghafal doa atau surat dalam Al-Qur'an. Hal ini akan memotivasi mereka untuk terus belajar dan mencintai ajaran Islam.

  • Keteladanan Rasulullah SAW

Rasulullah Muhammad SAW adalah teladan utama dalam berdakwah. Beliau menunjukkan bagaimana cara berdakwah yang efektif, baik kepada orang dewasa maupun anak-anak. Rasulullah SAW selalu bersikap lemah lembut, penuh kasih sayang, dan sabar dalam mengajarkan agama. Sikap ini harus ditiru oleh setiap orang tua dalam mendidik anak-anak mereka.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia." (HR. Ahmad). Hal ini menunjukkan betapa pentingnya akhlak dalam berdakwah. Rasulullah SAW selalu memberikan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari. Beliau adalah sosok yang selalu berkata jujur, berbuat adil, dan selalu membantu orang lain. Keteladanan ini harus diikuti oleh setiap orang tua dalam mendidik anak-anak mereka.

Dalam mendidik anak-anak, Rasulullah SAW selalu menggunakan pendekatan yang penuh kasih sayang. Beliau tidak pernah bersikap keras atau memaksa, tetapi selalu memberikan pengertian dengan cara yang lembut dan penuh kasih. Ketika mendidik anak-anak, Rasulullah SAW selalu memberikan pujian dan penghargaan ketika mereka melakukan perbuatan baik. Hal ini memotivasi anak-anak untuk terus berbuat baik dan mengamalkan ajaran Islam. Rasulullah SAW juga selalu mengajarkan pentingnya berdoa dan beribadah kepada Allah SWT. Beliau selalu mengajak anak-anak untuk ikut serta dalam ibadah, seperti shalat berjamaah dan membaca Al-Qur'an.

Dalam mengajarkan ajaran Islam, Rasulullah SAW selalu menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh anak-anak. Beliau selalu menjelaskan dengan cara yang sederhana dan menarik, sehingga anak-anak mudah mengerti. Rasulullah SAW juga selalu memberikan contoh langsung dalam beribadah. Beliau selalu mengajak anak-anak untuk ikut serta dalam shalat berjamaah dan membaca Al-Qur'an bersama-sama. Keteladanan Rasulullah SAW dalam mendidik anak-anak adalah contoh terbaik yang harus diikuti oleh setiap orang tua. Dengan meneladani sikap dan perbuatan beliau, insya Allah anak-anak akan tumbuh menjadi individu yang berakhlak mulia dan beriman kuat.

Kesimpulan

Mengenalkan dakwah Islam pada anak usia dini adalah tanggung jawab besar yang harus diemban oleh setiap orang tua. Dengan pendidikan agama yang baik, keteladanan yang benar, dan pendekatan yang lembut, insya Allah anak-anak akan tumbuh menjadi generasi yang kuat imannya, berakhlak mulia, dan berkontribusi positif bagi agama dan bangsa. Dakwah kepada anak-anak harus dilakukan dengan penuh kesabaran dan konsistensi, serta didukung oleh lingkungan yang Islami agar anak-anak dapat tumbuh dengan pemahaman agama yang kuat dan benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun