Mohon tunggu...
Muhamad Helan
Muhamad Helan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Hidup Itu Cuma Satu Kali , Jadi Maksimalkan Sebaik Mungkin

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dari Desa ke Kota Tak Beradab

19 Desember 2014   22:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:56 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

benar saja dia berubah oleh harta yang banyak.

Dari Desa ke Kota membawa niat untuk mengubah nasibnya

Niat tulus sekarang menjadi "Ambisius'

Segala cara dia lakukan untuk memperolehnya

Dulu teman sekarang lawan kini "Bajingan"

Hmmmmmmm tak pernah terlintas di benakku

Teman yang dulunya sahabat karib kecil  kini menjadi lawanku

Dia telah melukai hati keluargaku

Melukai orang yang dulu menjadi masalalunya

Hah . . .  cukup menghela nafas saja sekarang berharap dia kembali bagai "Langit dan Bumi"

Semoga aja ada malaikat yang turun dengan mengetuk matahatinya dengan "PALU HATI" biar berasa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun