Mohon tunggu...
Heinrich Terra
Heinrich Terra Mohon Tunggu... Freelancer - COMMUNICATION

VREDE EN ALLE GOEDS

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menilik Sejarah Jurnalisme Jerman

18 September 2022   19:14 Diperbarui: 19 September 2022   15:23 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Infografis Sejarah Jurnalisme Jerman

Siapa yang tidak mengetahui negara Jerman? Negara yang maju yang memiliki teknologi luar biasa. Walau dikenal sebagai negara yang memiliki kemajuan teknologi luar biasa terdapat sejarah perkembangan jurnalisme yang luar biasa pula pada negara tersebut.

Jerman adalah salah satu negara yang memiliki andil cukup banyak bagi jurnalisme di dunia. Perkembangan dunia jurnalisme di Jerman pertama kalinya ditandai dengan adanya penemuan mesin cetak.

Kisah Mesin Cetak

Mesin cetak pertama kali ditemukan oleh Johannes Gutenberg pada tahun 1450. Penemuan mesin cetak menempuh perjalanan panjang sejak tahun 1438 dengan eksperimen balok kayu. Pada saat itu Gutenberg membuat cetakan dari balok yang terdapat tulisan lalu menekannya di kertas maka terdapat tulisan.

Cara yang digunakan oleh Gutenberg pada saat itu memakan waktu yang lama. Lalu tahun 1448 ia menggunakan logam untuk membentuk karakter pada abjad tulisan. Adanya penemuan mencetak menggunakan logam tersebut maka lahirlah mesin cetak bergerak di tahun 1950.

Ditemukannya mesin cetak membuat penyaluran informasi lebih mudah. Penggunaan mesin cetak Salah satu bukti adanya mesin cetak bepengaruh berada pada terjadinya reformasi yang sangat cepat dikala itu.

Surat Kabar di Jerman

Selain menemukan adanya mesin cetak negara Jerman juga berhasil menjadi pelopor surat kabar tertua di Eropa pada tahun 1609. Dua surat kabar tersebut, yakni Relations: Aller Furnemmen yang dicetak oleh Johann Carolus dan yang kedua Relations over Zeitung dicetak oleh Lucas Schulte.

Perkembangan media cetak pada saat itu bukanlah sebuah hal yang benar-benar membawa dampak gembira melainkan media masih dibatasi dalam pemberitaan. Pembatasan pada media cetak diatur dan diawasi oleh pemerintah maupun gereja pada saat itu.

Bila pada saat itu surat kabar cetak memberitakan hal-hal yang melenceng dari pemerintahan maupun gereja maka akan disegel. Namun, pada tahun 1644 Jhon Milton dalam bukunya yang berjudul "Areopagatica" mengemukakan bahwa jika kebebasan pers dilarang maka sama saja menghalangi proses pencarian kebenaran.

Lalu di Jerman tahun 1625 sudah terdapat koran yang diterbitkan dalam dua minggu sekali. Di tahun 1650 koran di Leipzig yang bernama "Eikommmende" terbit per hari.

Kemunculan Internet

Kehadiran internet pada tahun 1983 yang semakin pesat hingga saat ini membuat setiap orang dapat mengakses informasi tanpa harus menggunakan surat kabar. Munculnya internet juga membuat pola konsumsi masyarakat waktu itu tidak kembali mengandalkan surat kabar.

Internet membuat industri surat kabar atau media cetak mengalami penurunan drastis baik secara keuntungan maupun persaingan. Hal tersebut terjadi dikarenakan pelayanan yang diberikan melalui internet cenderung lebih murah, praktis, dan dapat memasang iklan sehingga menyebabkan peralihan.

Media cetak seperti koran yang cenderung membutuhkan waktu lama dalam proses produksi terpaksa harus mengaku kalah dengan kecepatan informasi dari internet. Dalam hal kecepatan koran menjadi kurang diminati dalam penerimaan informasi jika dibandingkan internet secara signifikan.

Namun, terdapat sebuah keunikan dalam penerimaan informasi di Jerman ketika kehadiran internet muncul tetapi media cetak seperti surat kabar tetap diminati. Salah satu surat kabar yang tetap diminati pada saat itu bernama koran mingguan Die Zeit.

Koran Die Zeit secara khusus mengangkat berita mengeni investigasi. Dalam setiap pekan koran Die Ziet bisa mencetak sebanyak 600.000 eksemplar dan mendapatkan 2 juta pembaca di saat itu.

Pemanfaatan Multimedia

Salah satu adanya perubahan besar dengan adanya internet yakni munculnya jurnalisme multimedia. Melalui multimedia tidak secara mentah-mentah memindahkan isi berita yang terdapat di salah satu platform dengan sama persis.

Pemanfaatan multimedia bertujuan untuk menghadirkan informasi dalam berbagai banyak platform dengan tampilan dan cara penyampaian yang berbeda-beda terkait sebuah informasi.

Di Jerman terdapat sebuah media yang memanfaatkan multimedia dalam memberikan informasi yakni media Frankfurter Allgemeine Zeitung (FAZ). Dalam situsnya FAZ memanfaatkan multimedia dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat Jerman.

Sumber: https://www.faz.net/
Sumber: https://www.faz.net/

Pemanfaatan multimedia yang digunakan oleh media FAZ yakni terdapat podcast, video, gambar, dan artikel-artikel yang dilengkapi dengan grafik. Dari beberapa platform multimedia yang digunakan maka dapat disimpulkan bahwa media informasi di Jerman mengikuti perkembangan zaman agar dapat mempertahankan eksistensinya.

Infografis Sejarah Jurnalisme Jerman
Infografis Sejarah Jurnalisme Jerman

Jadi, menurut kalian apakah media perlu perlu melakukan konvergensi dengan memanfaatkan platform multimedia?

Terdapat versi audio, silakan klik di sini!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun