Mohon tunggu...
Heinrich Terra
Heinrich Terra Mohon Tunggu... Freelancer - COMMUNICATION

VREDE EN ALLE GOEDS

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bersepeda: Pemenuhan Ideologi atau Kekuasaan bagi Kalangan Tertentu

15 Maret 2022   21:19 Diperbarui: 15 Maret 2022   21:35 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara mengenai pandemi Covid-19 rasanya sudah tidak asing dengan kata 'adaptasi', 'perubahan', dan 'hidup baru'. Ketiga kata tersebut seakan sudah terngiang-ngiang di dalam kuping masyarakat Indonesia. 

Beragam perubahan yang terjadi seperti adanya kemunculan tren-tren baru pada kehidupan sosial bermasyarakat. Perubahan sosial yang terjadi tersebut pun sudah terjadi pada warga negara Indonesia.

Tren bersepeda menjadi salah satu dari sekian banyak perubahan pada pola hidup masyarakat Indonesia sejak adanya pandemi Covid-19. Kegiatan bersepeda yang kini banyak digemari masyarakat Indonesia seakan membawa kebiasaan baik dalam pola hidup sehat. Selain memberikan pola hidup sehat salah satu alasan lainnya yakni untuk menambah imunitas tubuh.

Kegemaran sepeda yang sebelumnya kurang diminati kini menjadi budaya baru bahkan beberapa diantaranya memiliki komunitas pesepeda. Hal ini dapat dikatakan sebagai budaya baru karena pada sebelumnya kegiatan bersepeda kurang digemari oleh masyarakat Indonesia. 

Dilansir dari portal berita online idntimes.com ternyata peminat pesepeda di dunia ini banyak digemari oleh negara-negara maju seperti Belgia, Belanda, Jepang, Tiongkok, dan Swiss.

Pada negara berkembang seperti Indonesia tren-tren baru kerap kali menjadi sebuah hal yang langsung banyak digemari peminat baru. Seperti halnya kegiatan bersepeda selain membawa budaya juga terdapat unsur ideologi dan kekuasaan di dalamnya. 

Menurut Rohman, Rasyid & Arintya (2019, hlm. 6) mendefinisikan ideologi budaya merupakan sesuatu kepercayaan yang dipegang teguh oleh suatu kebudayaan yang benar-benar dipercaya baik. Begitupun seperti halnya budaya bersepeda bagi para beberapa negara yang menggemari sepeda memiliki ideologi bahwa bersepeda dapat memberikan manfaat kesehatan maupun lingkungan yang bebas polusi.

Sumber: jawapos.com.
Sumber: jawapos.com.

Adanya ideologi yang dibawa bahwa bersepeda memiliki manfaat baik pada kesehatan dan lingkungan inilah yang memengaruhi sebagian besar pandangan masyarakat Indonesia. Pengaruh kuat dari bersepeda tersebutlah menjadikan tren baru yang dinilai menarik bagi masyarakat Indonesia sehingga ditiru dan digemari. Ideologi yang kurang lebih sama antara pesepeda di luar negeri dan di dalam negeri berhasil menciptakan adanya perubahan gaya hidup.

Tak hanya memiliki ideologi kegiatan bersepeda juga memiliki pengaruh pada kekuasaan di masyarakat. Menurut Hutagalung, (2004, hlm. 7) kekuasaan memiliki pengertian sebagai adanya otoritas subyek atau sebuah bentuk dominasi subyek maupun institusi terhadap subyek lainnya. Dalam tren bersepeda maka secara langsung telah membentuk adanya kekuasaan dalam kehidupan terutama pada kelompok-kelompok pesepeda yang ada.

Dalam hal tertentu dominasi kekuasaan pada kegiatan bersepeda dapat ditunjukan dalam hal kepemilikan sepeda berdasarkan harga. Tentunya para pemilik sepeda yang memiliki harga tinggi akan lebih terlihat keren di kalangan masyarakat yang memahami sepeda daripada orang yang memiliki sepeda dengan harga murah. Perbedaan tersebut tentunya membawa adanya perbedaan kelas pada kalangan pesepeda yang ditunjukkan dari harga.

Oleh karena adanya ideologi dan kekuasaan yang ditunjukkan oleh para penggemar sepeda dapat dikatakan hanya digunakan sebagai pemenuhan berdasarkan aspek kesehatan dan lingkungan atau hanya sekedar untuk memberikan kekuasaan pada diri sendiri yang memenuhi ego. Dari adanya tren bersepeda yang menciptakan budaya baru pada masa pandemi Covid-19 yang berhasil memengaruhi masyarakat Indonesia dalam menggunakan sepeda sebagai sarana berolahraga.

Nah, para pembaca yang budiman. Apakah kalian mengikuti tren bersepeda selama pandemi Covid-19? Lalu jika iya, kira-kira para pembaca masuk ke dalam pesepeda yang berpengaruh pada ideologi atau mengikuti kekuasaan untuk menguasai kalangan pesepeda tertentu? Silakan tinggalkan komentar kalian ya.

Daftar Pustaka

Andita, M. (2021, 21 Mei). 5 Negara yang Menjadikan Sepeda Sebagai Transportasi Utama. Diakses pada 15 Maret 2022, dari https://www.idntimes.com/travel/journal/maya-andita/5-negara-yang-menjadikan-sepeda-sebagai-tranportasi-utama-c1c2/5.

Arintya, H., Rasyid, Y., & Rohman, S. (2019). Pengaruh Prosedur Terhadap Keakuratan Penerjemah Teks Bermuatan Ideologi Budaya dalam Roman Sitti Nurbaya ke dalam Bahasa Inggris. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 19(1), 86-99. Diakses pada 15 Maret 2022, dari https://pdfs.semanticscholar.org/7c2a/ed99077973c9f441d8a471315aca6dfa773a.pdf.

Hutagalung, D. (2004). Hegemoni, Kekuasaan, dan Ideologi. Jurnal Pemikiran Sosial, Politik, dan Hak Asasi Manusia, 12, 1-17. Diakses pada 15 Maret 2022, dari https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/61510677/Hegemoni_Kekuasaan_dan_Ideologi20191214-90728-6m6xb3-with-cover-page-v2.pdf?Expires=1647327996&Signature=gSQju0U~d8-ZsmJiWewxuDKvbBVL0PqtIgbshzJrfqv7OLQne7FDggBh6hb~QzB2joYOb1un1zdslnQXd0javXZjoSvKhQF5E~nv3UB4eZUtoeQ3ris-OmnbT4G48wKHaTY5t0lbuLeSJAalNnv3tb84jqcFAH0b~SWpbCQS1fJsqPdg~5O~VVeZArv0zdUf-9G4ZAyLSQodVACX0kfVxHIL2oND8MIjnhS39neWuFVtD2WYQPNA1NKT699EdY91dCgZXhWfk-5PED8AXC6G~1kS6dep4IGIUKn~z5Idaj4C4EqXTXZFDsuU9md4z3QmWOpKBsIdk1OMrA5fv7bf2w__&Key-Pair-Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun