Tapi, pada akhirnya saya coba menjalani sekaligus menjadi medium pembelajaran ulang kembali. Saya ini sarjana broadcasting, tapi ilmunya jarang dipakai di keseharian kerja. Ketika orang sering mencibir lulusan ITB atau IPB yang akhirnya kerja menjadi banker, rasanya saya juga berada di posisi yang sama. Sama-sama tidak menggunakan ilmu yang kita punya.
Setelah melewati proses adaptasi saya dan sudah setengah jalan berhasil, muncul lagi kekhawatiran. Apa respon Naya seandainya rintisan channel dia ini tidak berhasil ya? Apakah dia akan kecewa? Apakah mungkin memang ilmu saya tidak semewah itu buat maksimalkan channel Youtube dia ini?
Dengan segala macam metode yang bisa saya pelajari, yang bisa saya lakukan hanya terus lakukan saja apa yang kita bisa lakukan, belum tahu nasibnya akan sejauh mana. Konsisten, belajar terus dengan tren terkini dan berusaha cari dukungan juga dari kalian. Karena dengan melakukan praktik ini, akhirnya paham, memang jadi Youtubers itu enggak gampang.
Makin susah kalo kalian enggak bantuin juga subscribe @heinays, karena mungkin ini cara saya mewujudkan mimpi-mimpi anak sendiri mulai dari hal-hal seperti ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H