Mohon tunggu...
Hei Nays
Hei Nays Mohon Tunggu... Seniman - Kids Youtuber!

A short stories as a kid, with full curiosity and happiness. 🚴‍♀️ Active Kid, Pushbike Racer

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Fast Trax Dufan dan Pelajaran Sabar

21 Desember 2022   23:14 Diperbarui: 22 Desember 2022   12:13 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wefie Mandatory di depan kuda. Foto Pribadi

Seandainya ada budget buat beli fast trax di Dufan, kayanya saya akan tetap tidak membeli fasilitas nan privilej itu yang sangat memberi ruang sekat antara kaya dan kismin. Pada dasarnya memang saya yang picky aja.

Di balik ketidakinginan saya untuk membeli fasilitas tersebut, rasanya ada hikmah kebaikan yang bisa saya "buat-buat", agar ada bahan saja buat kasih pelajaran kehidupan ke Naya.

BTW, Naya adalah anak kecil yang ada di thumbnail konten artikel ini. Bukan berniat sharing soal parenting, tapi karena memang kita senang untuk bercerita hal-hal kecil soal Naya.

Apabila ada yang belum mengetahui apa itu Fast Trax Dufan, fasilitas ini adalah fasilitas yang memberikan keleluasaan buat orang yang mau membayar lebih tapi tanpa harus masuk jalur antrean. Yap, tanpa harus antre.

Sekilas sih biasa saja ya, tapi kalo dipikir-pikir dengan hati yang iri dan dengki, sekaligus baperan. Kok bisa-bisanya ada orang yang enggak mau antre.

Ibaratnya ya, kita lagi di jalan dengan kemacetan panjang, tiba-tiba ada orang yang main salip-salip aja ke depan, atau misalnya ya kalian lagi antre buat bayar di pasar swalayan, udah menunggu berjam-jam, tiba-tiba ada yang nyelak antrean. Kesel enggak?

Nah, Fast Trax memiliki mekanisme itu. Bedanya adalah praktik tersebut dilumrahkan dengan bayar. Yu ndak punya money, yu antreee.

Hal inilah yang saya katakan, jika ada anak pengusaha yang bilang money is'nt privilege buat kesuksesan dia selanjutnya, ya bullshit aja ya. Fast Trax itu buktinya.

Ya tapi memang kehidupan tidak akan bisa berjalan sesuai maunya kita aja, pilihan buat kaum-kaum begini kaya kita, pilihan kita memang harus adaptasi sama kehidupan yang kadang memang kurang fair. Maka dari itu, harus ada hikmah yang harus kita petik, "asik gitar kali."

Alih-alih memberikan fasilitas tanpa kesulitan itu, ya kita memberikan pemahaman akan suatu hal.

Jika menginginkan sesuatu, kita harus kerja keras, kita harus sabar.


Apa yang bisa jadi pelajaran? dengan kita bersabar untuk antre, dengan kita bekerja keras untuk menahan pegal saat berdiri untuk naik ke istana boneka. Kita tidak akan menyia-nyiakan effort besar kita untuk mendapatkan hal tersebut.

Hasilnya? kita bisa menikmati setiap detail perjalanan di dalam istana boneka. Menikmati setiap detail bentuk-bentuk dan perubahan yang terjadi di dalamnya, walaupun kata sebagian orang hanya wahana sederhana.

Kalo buat orang yang tidak sabar di Fast Trax tadi? palingan mereka lebih cepat bosan, lebih mudah mengabaikan dan merendahkan. Karena apapun bisa mereka raih dengan mudah.

Dengan bersabar dan menikmati setiap prosesnya, semua perjalanan akan terasa lebih memorable. Lebih berkesan di dalam kehidupan kita. Bener kan?

Hal itulah yang kita ajarkan ke Naya, sekaligus memberikan pahaman jika kita harus sabar, antre, dan kerja keras untuk mendapatkan sesuatu.  Tidak ada hal yang instan, karena biasanya instan pula hilangnya. Tidak perlu terburu-buru untuk bersaing dengan orang lain, tidak perlu tergesa-gesa untuk meraih sesuatu.

Hasil akhirnya Naya sangat menikmati setiap pengalaman dia mencoba seluruh wahana, dia bisa ingat secara detail bagaimana perasaan dan detak jantung dia mencoba wahana Hysteria versi lite. Bagaimana ia bisa menikmati petualangan seru saat mengarungi wahana Ice Age, film favoritnya.

Kuncinya is a key, kunci kehidupan ya sabar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun