Mohon tunggu...
Heidy Sengkey
Heidy Sengkey Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Ingin selalu berbagi lewat tulisan...\r\n\r\nMenghargai hidup dengan kerja keras dan mengasihi sesama.\r\n\r\n^__* Jalani hidup dengan penuh ucapan syukur...

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Benarkah Kita Hanya Menggunakan 10% Otak Kita?

18 Mei 2013   08:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:24 2562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Benarkah Kita Hanya Menggunakan 10% Otak Kita?

Sadar atau tidak, kita harus mengakui bahwa otak kita adalah alat paling vital yang mestinya dijaga dan dirawat sebaik mungkin. Tanpa otak maka manusia tidak dapat berpikir, berkarya, atau menulis. Tanpa otak, tidak ada kompasianer yang bisa menulis di sini. Hehehe…walau banyak juga yang bergurau bahwa banyak sih sebenarnya yang menulis tanpa pakai otaknya. Lho, terus pake apa dong coba?

Begini, saya terusik dengan adanya mitos bahwa otak kita sesungguhnya hanyalah bekerja atau digunakan 10% saja. Dan katanya bahwa bila kita dapat menggunakan sisanya (yang 90% itu), maka sangat mungkin kita dapat memenangkan hadiah Nobel, juara olimpiade ilmu pengetahuan apapun, dan sukses untuk pekerjaan manapun.

Mitos seperti ini sudah ada sejak satu abad yang lalu, dan terus muncul serta diyakini banyak orang. Bahkan beberapa pembicara motivasional atau jagoan berpidato tak malu-malu memakai mitos ini dalam setiap pidato maupun di buku mereka. Ini benar-benar salah kaprah.

Kata mereka lagi, bila Anda mengikuti kursus atau metode mereka, maka Anda dapat segera menggunakan semua kekuatan otak Anda, paling tidak mendekati 90%. Sebuah lompatan yang sangat menakjubkan dari sekedar menggunakan 10% saja.

Salah satu rujukan populer yang paling awal adalah buku Dale Carnegie yang sangat terkenal dan menjadi best seller itu, terbit tahun 1936 dengan judul How To Win Friends and Influence People. Ia mendukung klaimnya bahwa jika Anda menggunakan otak dengan sedikit lebih keras, maka sudah pasti Anda dapat memperbaiki hidup. Ia tanpa bukti neurologis apapun mengklaim bahwa sebagian besar orang hanya memanfaatkan 15% otak mereka. Bukunya memang sangatlah laris, sampai saat ini, dengan larisnya buku tersebut ternyata turut mempopulerkan mitos itu.

Sejak beberapa tahun lalu saja mitos ini terbukti tidaklah benar. Mana bisa manusia hanya menggunakan 10% dari otak mereka. Dengan penemuan teknologi pemindaian terbaru (contohnya: Tomografi Emisi Positron dan Functional Magnetic Resonance Imaging) yang dapat menunjukkan metabolism otak, terlihat jelas bahwa otak manusia tidak hanya bekerja 10% saja. Dalam setiap kegiatan manusia, seperti berbicara, tertawa, membaca, berjalan, makan, melihat, mendengar, menulis, pada saat itu kita memang hanya menggunakan sebagian kecil otak kita, namun setelah 24 jam, jelas akan terlihat bahwa seluruh bagian otak kita akan tampak menyala pada alat pemindai.

Faktanya, justru jika Anda menggunakan seluruh kapasitas otak Anda pada suatu waktu bersamaan, Anda mungkin akan terkena serangan epilepsy yang sangat berat. Karena itu juga kita tidak pernah sekalipun mendengarkan ada dokter yang berkata seperti ini, “Untunglah, ia mengalami stroke pada 90% otak yang tidak pernah digunakan, jadi saya rasa ia akan baik-baik saja”. Jadi manusia hanya menggunakan 10% otaknya hanyalah sebuah mitos sejak jaman dulu. Dan saya juga yakin, kalau kita hanya menggunakan 10% otak kita maka bersiap-siaplah untuk mengalami masalah kejiwaan. HS.

***

Referensi: - “Brain Drain”, New Scientist, no. 2165.

-Sewwell R Andrew, MD, “Ten per cent”, Fortean Times hlm, 54.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun