Mohon tunggu...
Heidy Sengkey
Heidy Sengkey Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Ingin selalu berbagi lewat tulisan...\r\n\r\nMenghargai hidup dengan kerja keras dan mengasihi sesama.\r\n\r\n^__* Jalani hidup dengan penuh ucapan syukur...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi Calon Presiden dan Ketakutan serta Kekhawatiran Banyak Orang

16 Maret 2014   03:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:53 4600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jokowi resmi dicalonkan. Namun semakin banyak ketakutan dan kekhawatiran yang muncul Kenapa bisa demikian? Apakah Jokowi Nampak seperti setan yang memang sangat menakutkan? Bukan itu saudara-saudari jenis ketakutannya. Cobalah Anda perhatikan dengan seksama kenapa Jokowi dicalonkan untuk menjadi RI-1 kemudian bermunculan ketakutan-ketakutan tersebut.

Tentu saja calon-calon Presiden dari partai lain menjadi takut dan khawatir sebab survey membuktikan, dimana-mana nama Jokowi selalu menduduki urutan nomor wahid alias urutan teratas. Namanya menenggelamkan nama-nama lain, bahkan Prabowo yang menduduki papan atas pun masih berada di bawah Jokowi. Apalagi calon dari partai-partai keropos, tentu jauh bagaikan langit dan bumi.

Dari tingkat kepopuleran dan elektabilitasnya, seorang Jokowi memanglah tidak diragukan lagi. Makanya ini membuat kekhawatiran dan ketakukan yang berlebihan bagi para saingannya. Jokowi pasti akan diupayakan untuk dijatuhkan. Entah dngan cara apa, yang pasti Jokowi itu momok menakutkan. Tanda-tandanya semakin terang benderang.

Ketakutan berikutnya adalah anggapan bahwa di belakang Jokowi ada begitu banyak cukong-cukong pemegang dana triliunan rupiah. Mereka ini adalah orang-orang Cina kaya. Apalagi kalau baca kicauan di @Triomacan2000. Wuih, sungguh luar biasa. Segala macam isu miring dialamatkan kepada Jokowi, dan juga Ahok tentu saja. Bahwa katanya Jokowi adalah calon Presiden ‘wayang’ yang digerakkan dan diatur-atur oleh sekawanan orang Cina kaya tersebut. Terlihat meyakinkan, dan seakan-akan benar adanya. Namun apakah semuanya itu benar? Rasa-rasanya kalau hanya berkicau dan tidak ada buktinya, tundingan-tundingan tersebut sangat layak dilemparkan ke dalam tong sampah.

Kekhawatiran lainnya, adalah karena Jokowi katanya hanyalah sebuah bentuk pencitraan, dia dibeking dan diblow-up oleh media-media (katanya lagi media-media itu milik pentolan-pentolan orang Cina). Padahal Jokowi sendiri, dengan tenangnya bilang bahwa itu semua aneh adanya, karena dia sendiri tidak punya media apapun, kok pencitraan sih? Bukankah raja-raja media lah yang sanggup mencitrakan diri mereka sendiri, bukan seorang sederhana seperti Jokowi itu. Aneh bin ajaib. Kalau pun Jokowi dicitrakan begitu tinggi oleh hampir semua media, lha terus itu salah siapa? Apakah salah Jokowi? Sebaiknya kita mikir dulu baru berkomentar.

Ketakutan berikutnya. Dianggap berbahaya apabila Jokowi benar-benar dicalonkan (sekarang sudah terbukti benar ia dicalonkan PDIP), dan kemudian bila benar-benar terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia, maka yang kemudian akan menjadi Gubernur DKI Jakarta adalah Bang Ahok. Kenapa pun iya, kenapa mesti takut dan khawatir? Katanya lha karena dia itu bukan orang kebanyakan, artinya dia itu inilah dan itulah. Nah, kalau sudah seperti itu hati-hati, jangan sampai kita kembali terjerumus ke dalam bentuk rasialisme modern. Diperhamba oleh rasa takut karena perbedaan suku, agama dan ras. Ini adalah kanker ganas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Mungkin saja belumada cure-nya. Sampai kiamat sekalipun, segala bentuk ketakutan dan kekhawatiran dikarenakan perbedaan-perbedaan seperti itu bakalan terus muncul. Sungguh ironis.

Lalu apa lagi ketakutan dan kekhawatiran selanjutnya? Masih ada. Bahwa kalau Jokowi menjadi Presiden, maka waktunya akan habis di jalan. Waktunya akan habis blusukan. Lha ini masih mendingan Jokowi itu blusukan ke berbagai daerah tertinggal, desa terpencil, dan wilayah yang bahkan listrik pun belum masuk. Daripada beliau blusukan melulu ke luar negeri, memakai fasilitas negara yang sangat-sangat mewah. Terbang dari satu negara besar ke negara lainnya. Tidak lupa berbelanja tentunya. Jadi nggak usah berlebihan ketakutannya bila Jokowi memang hobby-nya itu blusukan ke tempat-tempat sederhana dan kumuh.

Jangan kita jadi orang-orang aneh dan ketakutan berlebihan terus menerus. Di Kompasiana aja banyak sekali yang sepertinya ketakutan luar biasa dengan dicalonkannya Jokowi oleh PDIP. Biasa ajalah. Santai aja, sebab di dunia politik itu biasa. Orang yang tingkat elektabilitasnya tinggi maka ia akan diusung oleh partai.

Jokowi itu memang sudah begitu terkenal, jadi biarkan ia dicalonkan sebagai Presiden RI. Kalau Anda dan siapapun yang tidak suka, yang jangan coblos dia. Tapi tidak usahlah menjadi phobia secara keterlaluan sehingga menulis menjatuhkan beliau dengan cara-cara tidak logis, tidak etis, dan tidak bijak.

Tidak usah takut ini takut itulah. Khawatir ini khawatir itu. Berdoa saja begini: Semoga Jokowi tidak korupsi. Semoga Jokowi tetap sederhana. Semoga Jokowi tidak lupa daratan dan lupa ingatan. Semoga Jokowi semakin dicintai rakyat dan semakin mencintai rakyat. Semoga Jokowi berhasil memimpin Indonesia bila nanti terpilih. Begitu cara berpikirnya. Sedehana saja.

Saya sempat membaca tulisan seseorang (Pak Pepih) di kolom komentar FB. Katanya ada ungkapan bahwa Jokowi itu mau dipasangkan dengan sandal pun pasti jadi. Ada orang lain yang bilang, Jokowi itu mau dipasangkan dengan batu pun pasti jadi juga. Nah, setelah Jokowi dicalonkan PDIP secara resmi, pastilah akhir-akhir ini akan ada banyak politikus yang siap menjadi sandal dan batu tersebut hehehehe.

Selamat memilih saudara-saudariku. Dan jangan pernah takut untuk memilih. Jangan juga hidup dalam kekhawatiran serta ketakuan yang berlebihan. Jokowi itu hanya manusia biasa. Kalau pun ia akhirnya terpilih, yah memang sudah jalannya seperti itu. Berarti dia diridhoi Tuhan yang Maha Mengetahui. Dan dia disukai banyak orang sehingga rela memilihnya. Demikian adanya. HS.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun