Mohon tunggu...
Heidy Sengkey
Heidy Sengkey Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Ingin selalu berbagi lewat tulisan...\r\n\r\nMenghargai hidup dengan kerja keras dan mengasihi sesama.\r\n\r\n^__* Jalani hidup dengan penuh ucapan syukur...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bukan Kompasiana yang Mendukung Jokowi, Tapi Kompasianer

14 Juni 2014   06:28 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:48 2451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau membaca tulisan banyak orang yang mengatakan bahwa Kompasiana itu terlalu 'memihak' dan mendukung Jokowi-JK pada pilpres kali ini. Katanya, lihat saja semua tulisan tentang Jokowi-JK selalu menembus posisi HL dan TA. Tapi menurut saya, tulisan yang menjadi HL dan TA antara yang menulis tentang Jokowi-Jk dan Prabowo-Hatta cukup berimbang. Kita harus mengakuinya.

Lihat saja beberapa artikel tentang Prabowo pun bertengger di posisi HL dan TA. Jadi admin Kompasiana masilah cukup adil menempatkan artikel-artikel politik di Kompasiana, baik untuk HL maupun TA. Seperti kata Mas Pepih Nugraha dalam salah satu artikel bahwa, ketika hari ini ada artikel Jokowi yang jadi HL atau TA, maka hari berikutnya pasti akan ada artikel tentang Prabowo yang akan di naikkan sebagai HL atau TA. Ini untuk menjaga keberimbangan. Jadi tidak ada alasan bagi kita menuduh bahwa Kompasiana memihak, dan selalu mengekor apa maunya Kompas grup sebagai "induk"nya Kompasiana.

Kalau menurut pengamatan saya (maaf kalau salah, tapi saya yakin benar hehehe) yang justru memihak dan amat mendukung Jokowi adalah para kompasianer itu sendiri. Lihat saja, artikel yang mendukung maupun mengelukan Jokowi-JK itu sangat jauh lebih banyak dibandingkan dengan artikel-artikel yang berisikan Prabowo-Hatta. Ini menandakan bahwa dari sekian banyak anggota Kompasiana, yang aktif menulis, terlihat jelas lebih banyak pendukung Jokowi-JK.

Mau bukti? Lihat saja di dalam "kotak suara" dan pilih bagian polling (Anda juga dapat ikut terlibat, ayo segera cocokkan pilihan Anda), maka jelas sekali dan sangat mencolok polling hasil pilihan para Kompasianer itu lebih banyak jatuh kepada Jokowi-JK. Ini, lagi-lagi menandakan bahwa para Kompasianer memang lebih banyak pendukung Jokowi-Jk daripada Prabowo-Hatta. Ini hasil survei/ pooling di Kompasiana sampai detik saya menuliskan tulisan ini. Mungkin akan terus bertambah:

[caption id="attachment_328876" align="aligncenter" width="605" caption="Hasil polling sementara. Sumber: Kompasiana.com"][/caption]

Jadi bukanlah Kompasiana (sebagai media) yang memihak Jokowi-JK melainkan para penulisnya (Kompasianer) yang lebih banyak pendukung Jokowi-JK. Nah, apakah ini adalah representasi pemilih di seluruh Indonesia? Belum tentu juga. Akan tetapi kalau melihat trend hasil polling dimana-mana, memang terlihat Prabowo-Hatta memang agak menanjak. Tapi masih jauh di bawah persentase yang memilih Jokowi-JK. Hampir di semua pooling, terkecuali polling yang dilakukan Koran Obor Jaya mungkin (apapun nama koran itu). Jikalau Anda ingin menaikkan presentase calon pilihan Anda, cobalah sekali-kali ikutan berbagai macam polling tersebut, termasuk yang di Kompasiana ini. Siapa tahu akan cukup mendongkrak calon yang anda dukung.

Satu hal yang begitu saya yakini adalah, hasil polling ini tidak akan berarti apa-apa ketika pada hari pemilihan nanti, semua mereka yang rajin ikut polling ini dan itu tidak turun langsung ke bilik pemungutan suara. Apapun hasil polling tidak akan merepresentasikan realitas di lapangan, kalau Anda pada akhirnya golput dan tidak ikut memilih nantinya. Saya perhatikan di beberapa polling yang sudah dilakukan juga ada yang menarik, yaitu mereka-mereka yang masih belum menentukan pilihan. Bahkan ada salah satu hasil survei, kelompok ini mencapai 42 persen lebih. Kelompok-kelompok orang inilah juga yang harusnya disasar untuk diyakinkan. baik itu dari kubu Jokowi, maupun Prabowo.

Selamat memilih. Saya sudah menentukan pilihan. Kalau bukan satu ya dua. Kalau tidak sekarang kapan lagi. Kalau bukan dua, ya tetap dua. Salam! HS.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun