Beragam atraksi-atraksi budaya dari tarian, sampai nyanyian khas desa Wae Lolos, Â seperti acara adat pernikahan, penyambutan panen, acara ritual adat, permainan gasing khas Wae Lolos serta atraksi budaya lainnya menjadi keunikan tersendiri untuk disajikan ke wisatawan.
Dengan Semboyan "tanpa atraksi pariwisata mati' maka menjadi konsentrasi bagi desa Wae Lolos untuk membuat schedule secara berkala untuk menampilkan atraksi-atraksi tersebut.
Lurah Gervinus Toni dalam wawancaranya mengatakan bahwa, Pihak Pemerintahan Desa setempat akan melakukan rembuk bersama para tetua adat untuk menetapkan hari atraksi budaya desa wisata Wae Lolos secara berkala, sehingga para wisatawan dapat mengunjungi desa wisata Wae Lolos  dengan menyaksikan atraksi budaya yang akan ditampilkan nanti.
Seperti halnya acara 1 suroan di Solo ataupun acara Tabuik di Pariaman Sumatera Barat yang merupakan acara ritual khas di daerah tersebut dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, sehingga banyak pengunjung datang bahkan ribuan yang hadir untuk menyaksikan acara tersebut. Maka desa wisata Wae Lolos juga ada acara ritual adat yang telah dilaksanakan secara turun temurun, sehingga apabila dikemas dengan menarik dan dilakukan secara berkala, bukan tidak mungkin akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatan untuk datang.
Nyanyian, Musik dan Tarian khas desa Wae Lolos pun akan ditampilkan di rumah adat pada saat acara atraksi budaya yang akan dilaksanakan nantinya. "Setelah mendapat kata sepakat dengan para ketua adat, kami akan segera merencanakan dan merealisasikannya" ujar Gervinus Toni.
Dari sisi ekonomi kreatif desa Wae Lolos juga menghasilkan beragam aneka hasil tenun, produk pembuatan kopi asli Wae Lolos dimana wisatawan juga dapat menyaksikan proses pembuatan kopi yang beda dari pembuatan kopi di daerah lain, hasil bumi, dan minuman khas Manggarai Barat desa Wae Lolos.
Bahkan hasil bumi desa Wae Lolos sudah ekspor kebeberapa negara, seperti vanili.
Dengan mengedepankan semangat gotong royong, baik kepala desa, para tetua, para tokoh, pemuda dan masyarakat Wae Lolos memiliki semangat yang sama yaitu menjadikan desa Wae Lolos sebagai Desa Wisata Mandiri.Â
Dibantu dengan team pendamping SDM dari Asosiasi Pengusaha Bumiputra Nusantara Indonesia (ASPRINDO) di bidang kompetensi digital marketing yang diwakili oleh Hefrizal  dan ASIDEWI dibidang Tata Letak yang diwakili Abim, yang ditunjuk oleh Kemenparekraf, maka program desa Wae Lolos sebagai desa wisata mandiri diharapkan akan segera terwujud.Â