Mohon tunggu...
Hedi Muhammad
Hedi Muhammad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa jurusan Ilmu Komunkasi di Universitas Komputer Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Catatan Singkat tentang Cindra, dari Ambulans hingga Dapur Kreatif

8 Desember 2024   20:26 Diperbarui: 8 Desember 2024   20:32 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekilas Tentang Cindra

Cindra Dwi Asmara adalah seorang perempuan luar biasa yang memiliki perjalanan hidup penuh warna. Lahir di Bandung pada tanggal 30 Maret 1991, ia tumbuh dalam keluarga yang mapan, dengan ayah yang bekerja sebagai Aircraft maintenance engineer atau AME di suatu perusahaan swasta dan ibu yang menjalankan usaha katering. Cindra adalah anak kedua dari empat bersaudara, dan sejak kecil ia sudah dikenal sebagai pribadi yang ceria, penuh kasih sayang, dan dekat dengan keluarganya.

Menurut orang-orang terdekatnya, Cindra adalah sosok yang memiliki kepribadian hangat dan menyenangkan. Ia dikenal sebagai pribadi yang ceria, selalu membawa energi positif ke mana pun ia pergi. Kepribadian ini membuatnya mudah diterima di berbagai lingkungan, baik itu keluarga, teman, maupun komunitas yang lebih luas. Cindra senang bersosialisasi, menjalin hubungan baik dengan orang-orang di sekitarnya, dan selalu menunjukkan ketulusan dalam setiap interaksi.

Tidak hanya itu, Cindra juga dikenal sangat produktif dalam mengisi hari-harinya dengan hal-hal yang bermanfaat, baik di rumah maupun di luar, ia selalu berusaha melakukan yang terbaik, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain.

Sekilas Tentang Pendidikan Cindra

Cindra memilih jalan hidupnya dengan penuh keyakinan. Berbekal rasa cinta pada anak-anak dan cita-citanya menjadi seorang dokter, ia memutuskan untuk menempuh pendidikan di bidang kesehatan. Namun, memahami bahwa menjadi seorang dokter membutuhkan biaya besar, Cindra dengan bijaksana mengambil alternatif lain yang tetap sejalan dengan mimpinya, yakni kebidanan. Baginya, para tenaga kesehatan selalu tampak karismatik dan penuh jasa, dan ia merasa terpanggil untuk menjadi bagian dari profesi mulia tersebut. Menariknya, keputusan ini murni datang dari dirinya sendiri, tanpa intervensi dari keluarga, sehingga ia menjalani masa pendidikannya dengan hati yang ringan dan penuh semangat.

Pengalamannya sebagai bidan cukup kaya dan penuh tantangan. Ia pernah menangani persalinan dengan berbagai kondisi, mulai dari posisi bayi sungsang hingga kasus-kasus darurat yang memerlukan rujukan ke rumah sakit. Salah satu momen yang paling ia ingat adalah ketika harus berada di dalam ambulans yang melaju kencang demi menyelamatkan nyawa. Bahkan, ada kalanya ia harus berhadapan dengan keluarga pasien yang enggan menerima keputusan medis, seperti operasi. Semua itu ia jalani dengan profesionalisme dan dedikasi tinggi, menjadikan pengalamannya sebagai bidan begitu berharga.

Banyak Mimpi Yang Terkubur, Mengorbankan Waktu Tidur

Namun, hidup membawa Cindra ke babak baru yang tak kalah menantang. Setelah menikah dan memiliki tiga orang anak, ia memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga atas permintaan suaminya. Suaminya ingin Cindra fokus mendampingi anak-anak hingga mereka berusia tujuh tahun, periode penting dalam tumbuh kembang mereka.

Sebagai seorang ibu, Cindra adalah teladan dalam hal parenting. Ia sangat perhatian terhadap tumbuh kembang anak-anaknya, memastikan mereka mendapatkan pendidikan, kasih sayang, dan pengawasan terbaik. Metode pengasuhannya yang penuh cinta dan kedisiplinan membuat anak-anaknya tumbuh menjadi pribadi yang ceria dan percaya diri. Bagi Cindra, menjadi ibu bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan fisik anak, tetapi juga tentang membangun hubungan emosional yang kuat. Oleh karena itu, Cindra memenuhi apa yang suaminya inginkan untuk tetap berada dirumah dan memastikan tumbuh kembang anaknya. Meski awalnya berat untuk meninggalkan profesi yang ia cintai, Cindra memahami bahwa keputusan tersebut adalah demi keluarga dan masa depan anak-anaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun