Mohon tunggu...
Heddy Yusuf
Heddy Yusuf Mohon Tunggu... Jurnalis - Ingin jadi orang bijaksana, eh..jadinya malah Bijak sini - Bijak situ...
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tulislah apa yang mau kau tulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ganti Sekda Karawang, Ada Konflik Internal?

28 Januari 2021   08:17 Diperbarui: 29 Januari 2021   04:06 1659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau tidak selaras lagi ya berantakan, maka ada konflik apa? Kursi Sekda bergoyang-goyang hingga terproyeksikan vulgar, sampai jadi obrolan mengasyikan di tiap sudut warung kopi.

Lebih jauh kemalangan Sekda Acep Jamhuri pun dibahas, berawal dari gagalnya Sekda menjadi Cawabup mendampingi Cabup incumbent  di Pilkada Karawang 2020 lalu.

Kemudian terjadi musibah, penangkapan anak Sekda Karawang Acep Jamhuri yang terjerat Kasus Narkoba dinilai politis karena terjadi saat Kabupaten Karawang gelar Pilkada 2020. Ekspos besar-besaran di bulan Juli 2020 lalu adalah fakta yang tak terbantahkan. sindonews.com

Perpres RI No.3 Tahun 2018 dan Solusi

Heigel menambahkan, jangan lupa ada Peraturan Presiden (Perpres) RI No.3 Tahun 2018 Tentang Penjabat Sekretaris Daerah. Aturan mainnya menurut  Pasal 1, Penjabat Sekretaris daerah diangkat untuk melaksanakan tugas Sekretaris daerah yang berhalangan melaksanakan tugas karena: Sekretaris daerah tidak bisa melaksanakan tugas; dan terjadi kekosongan Sekretaris daerah.

Hingga Pasal 3, Kekosongan Sekretaris daerah terjadi karena Sekretaris daerah diberhentikan dari jabatannya; diberhentikan sementara sebagai ASN; dinyatakan hilang; atau mengundurkan diri dari jabatan atau sebagai ASN.

Namun juga jangan lupa, spesial Kabupaten Karawang sebagai referensi dalam sejarah per-Sekda-an, Karawang itu komplit. Ada 3 konflik internal ASN rebutan kursi Sekda yang fenomenal di masa lalu. Mau pilih yang mana dan lengkap solusinya.

Pertama tahun 2009, Sekda Arifin Kertasaputra berhasil loncat ke Bandung menjadi Kepala Dinas Sosial Provinsi Jabar. Karena saking tertekannya jadi Sekda Karawang. Waktu itu Sekpri Bupati lebih berkuasa daripada Sekda. Hingga nyelonong Sekpri Bupati masuk penjara karena tersandung kasus "Patung Macan".

Ke dua tahun 2005, Sekda Syahiri, dia bertahan sampai akhir masa jabatan. Meski sering di olok-olok, di-bully dan diganggu Bupati. Di depan tembok depan kantornya (seizin Bupati) dipasangi lukisan "Adu Anjing dan Bagong". Dia mengeluh, tapi bisa sabar, bertahan dan beradaptasi. Hingga 5 tahun jadi Sekda Karawang.

Atau pilih opsi yang ke Tiga, seperti Sekda Syaifudin Jufri (Tahun 2004) yang dibantai habis. Diberhentikan paksa jadi Sekda Karawang hingga sampai mengadu ke PTUN. Kemenangannya di PTUN tidak digubris Bupati Karawang saat itu, Jufri terjungkal. Karena mengangkat Sekda itu hak preogratif Bupati, jadi suka-suka Bupati saja dalam hal mengangkat Sekda. Ngangkat batu saja diberi upah apalagi ngangkat Sekda?

Bupati/Wakil Bupati Karawang 2021 Cellica-Aep  tidak tahu sejarah ini, terkecuali Kepala BKPSDM yang berpengalaman, dia pasti paham dan hapal kisah dari tulisan ini, Ha..ha..." tutup Heigel. (dot)        

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun