Mohon tunggu...
Heddy Yusuf
Heddy Yusuf Mohon Tunggu... Jurnalis - Ingin jadi orang bijaksana, eh..jadinya malah Bijak sini - Bijak situ...
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tulislah apa yang mau kau tulis

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Cellica dalam Kisruh PDIP Karawang

3 Desember 2020   14:42 Diperbarui: 4 Desember 2020   08:10 4224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok pikiran-rakyat.com

Selama menjabat Bupati Karawang Cellica yang elitis, borjuis itu malahan pernah ngasih makan beras berkutu pada rakyatnya. Ya..pada Marhaen itu sendiri. Cerita itu populer. https://www.youtube.com/watch?v=A5qt8AwGAxY

Jadi simple random sampling, metode penarikan dari sebuah populasi yang dilakukan lembaga survei yang mengatakan Cellica terpopuler itu, populer apanya?

Orang bisa saja dinobatkan menjadi terpopuler, terkenal. Tapi dia terkenal karena kebaikannya atau terkenal karena keburukannya? Maka tidak mungkin kaum Marhaen PDIP Karawang itu dukung Cellica. Nggak nyambung.

Wilayah Cikampek dan Rengasdengklok saja ingin pemekaran, berpisah dari Kabupaten Karawang karena tidak terurus, karena kue pembangunan dengan APBD Rp 4,6 triliun pembagian tidak merata. Hal itu jadi salah satu sampel gagal Cellica memimpin Karawang. http://www.lingkarkonsumen.com/2017/08/tokoh-masyarakat-rengasdenglok-ingin.html

Namun Cellica sudah merasakan bagaimana nikmatnya candu dari pesona, mewah kekuasaan, sekarang tiba-tiba muncul ketakutan dalam benaknya, yakni takut akan kehilangan kekuasaannya.

Dok. transjabar
Dok. transjabar
Untuk meraih kesuksesan kembali dan supaya bisa langgeng, penguasa sepenuhnya harus mengabaikan pertimbangan moral dan menghalalkan segala cara dengan mengutamakan kekuatan isu dan kelicikan. Nama yang terpuruk harus didongkrak, elektabilitas dinaikkan. Masa bodoh kata orang lain. Bahkan moral dan hukum harus tunduk di bawah tuntutan syahwat politiknya.

Tidak ada yang lebih nikmat dan memabukkan selain kekuasaan. Begitulah kekuasaan, karena saking nikmatnya, cara apapun akan dilakukan oleh incumbent harus mempertahankannya habis-habisan.

Kejadian baru-baru ini hanya kosmetik berbagai macam trik, taktik, strategi dan tipu muslihat dilakukan, sekalipun perbuatan itu termasuk perbuatan yang tidak bermoral. Lanjutkan...!

Deklarasi sebagai dasar utama seolah mendapat dukungan dari rakyat. Survei elektabilitas (yang pro dengan penguasa) semua ditingkatkan tanpa tedeng aling-aling dan dijadikan sebagai tameng utama untuk melindunginya.

Dia lupa di zaman keterbukaan ini, segala kelakuan, perbuatan, gerak-gerik, tindakan, cara menjalankan atau berbuat jadi tontonan. Karir Cellica sudah 10 tahun berkuasa di Karawang (2010-2020). Dan sekarang ingin lanjutkan 2 periode walau tak ada aturan yang membatasi kerakusan.

Karir politik Cellica rinciannya: 2010 menjadi Wabup mendampingi Bupati Ade Swara, Tahun 2014 menjadi Plt Bupati karena Ade Swara kena OTT KPK, dan Tahun 2015 menjadi Bupati Karawang didampingi oleh Jimmy Zamakhsyari sebagai Wabup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun