Mohon tunggu...
Heddy Yusuf
Heddy Yusuf Mohon Tunggu... Jurnalis - Ingin jadi orang bijaksana, eh..jadinya malah Bijak sini - Bijak situ...
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tulislah apa yang mau kau tulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

NU Karawang ABC (Asal Bukan Cellica)

25 Oktober 2020   20:11 Diperbarui: 13 November 2020   00:05 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karawang -- Publik Kabupaten Karawang Jawa Barat sekarang ini mungkin saja  jadi sadar, sesadar-sadarnya, eling se eling-elingnya, bisa jadi sampai 7 turunan. Mengetahui, ternyata Cabup petahana Pilkada Karawang 2020 Cellica Nurrachadiana bukan tipikal pemimpin yang bijaksana, tapi bijak-sini-bijak-situ.

Bagai disambar petir 7 kali sekaligus, publik Karawang kaget bukan kepalang. Cellica (melalui Timses-nya) melaporkan seorang Kyai, tokoh agama terkemuka. Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Karawang, KH Ahmad Ruhyat Hasbi ke Polres Karawang. Dengan tuduhan pencemaran nama baik dan menyebarkan berita bohong, surat tanda terima laporan polisi No. STTLP/1236/X/2020/JABAR/Res.Krw, sudah dibeberkan kepada wartawan. (Rabu, 21/10/2020).


Kronologis Cellica Vs Ketua PCNU 

Awalnya KH Ahmad Ruhyat Hasbi yang nama populernya disebut "Kang Uyan", menulis, posting di Whatsapp Group (WAG) MWC NU (Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama) khusus internal kalangan NU Karawang saja.

Narasi yang dibuat Kang Uyan menyebut Cellica dan PKS menebar duit kepada 5 Kyai NU pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) di Karawang. Kang Uyan menyebutkan ada 5 Kyai NU diberi uang Rp.250 hingga Rp.300 juta.

Ke 5 Kyai NU yang dituding mendapat uang dari Cellica yakni, 1. Kyai Ujang Badruddin (Ponpes Nurusalam Medang Asem), 2. Kyai Wawan Jarakah (Ponpes Baitul Burhan Tempuran), 3. Kyai Tatang Syihabuddin (Ponpes Annihayah Rawamerta), 4. Kyai Abdul Goni Maruf (Ponpes Alhidayah Rawamerta), 5. Kyai Agus (Ponpes Sabilul Khair, Manggung Jaya Cikul).

Lantas saja ke 5 Kyai tersebut marah kepada Kang Uyan. Namun kemarahan tersebut tidak berlangsung lama, dalam tradisi santri, kultur Pondok Pesantren ada yang disebut tabayyun dan islah. Dalam kajian hukum Islam adalah meneliti, memperbaiki, mendamaikan dan menghilangkan sengketa atau kerusakan. Para Kyai sudah berusaha menciptakan perdamaian; untuk keharmonisan, menganjurkan orang untuk berdamai antara satu dan lainnya, demi kemaslahatan umat berbangsa dan bernegara.

KH Ahmad Ruhyat Hasby alias Kang Uyan memenuhi undangan 5 kyai pimpinan Ponpes. Pertemuan itu digelar di Ponpes Annihayah, Rawamerta, Senin (19/10/2020).

KH Tatang Syihabudin Pengasuh Ponpes Annihayah mengatakan, pertemuan 5 kyai dengan Kang Uyan untuk menyatukan persepsi, bahwa tidak ada perselisihan diantara para Kyai.

"Alhamdulillah kita islah dengan Kang Uyan, untuk bersama-sama karena kita punya patokan agama. Jangan terpecah-belah yang bisa membingungkan umat, kesalahan yang dilakukan Kang Uyan merupakan hal yang wajar karena manusia tempatnya salah. Sekarang kita sudah islah, maka umat di bawah harus saling merapatkan barisan terutama untuk kemajuan pendidikan agama di Karawang," ucap Kyai Tatang di Ponpes Annihayah Rawamerta Karawang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun