Â
Baik Heigel maupun Darus sependapat, kebijakan rektor Unsika sangat tidak sejalan dengan visi rektor Unsika pada saat dia mencalonkan diri sebagai rektor pada waktu itu, yakni; "Unsika For Society" dan jargon "Kampus Merdeka", buktinya kebijakan rektor sangat tidak berpihak kepada masyarakat dan sangat tidak mencerminkan hadirnya kemerdekaan di dalam tubuh kampus Unsika sedikitpun.
Demontrasi di Kampus
Kurang lebih 300 mahasiswa berdemontrasi di kampus Unsika sudah berlangsung selama dua hari. Di depan kampus itu para aktivis memasang berbagai macam spanduk bertuliskan, "Harga Ginjal = Uang Pangkal", "Hentikan Kapitalis Pendidikan, Rektor Sehat?", Rektor mulai menuai badai.
Di medsos, komentar netizen bernada ejekan dan kritik terhadap rektor Unsika Sri Mulyani juga bertebaran. Tagar #unsikakenapasih selama dua hari ke belakang menjadi trending cuitan di Twitter.
Terlepas dari urusan Pilkada. Ahmad "Jimmy" Zamakhsyari selaku Wakil Bupati Karawang dan Danu Hamidi Anggota DPRD dari Fraksi Partai Gerindra menjadi dua tokoh masyarakat yang patut diacungi jempol. Karena mereka membela rakyat Karawang yang tertindas. Â
Banyak orang mendukung statement Kang Jimmy yang secara terbuka angkat bicara terkait uang pangkal di Unsika mencapai Rp.45 Juta. Kang Jimmy meminta rektor Unsika transparan dan menjelaskan peruntukan uang pangkal mahal yang kini banyak dikeluhkan orangtua mahasiswa.
"Rektor harus transparan kepada publik soal peruntukan uang pangkal Rp.45 Juta tersebut, jika tidak maka kami dan orangtua mahasiswa akan menyampaikan hal ini ke Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim," tegas Kang Jimmy, melalui pesan suaranya, Kamis (10/9/2020). https://www.youtube.com/watch?v=XT6pSGz6q0Y
Menurut Kang Jimmy, orangtua mahasiswa mendaftarkan putra-putrinya ke Unsika atas pertimbangan hemat biaya pendidikan, yang terpenting putra-putri mereka bisa menjadi generasi yang bermanfaat bagi nusa dan bangsa di masa mendatang. Namun, karena uang pangkal Rp.45 Juta tersebut sangat mengejutkan dan memberatkan.
Sementara itu menurut Danu Hamidi, Anggota DPRD Kabupaten Karawang Fraksi Partai Gerindra, semestinya pihak Unsika harus transparan mengenai pembiayaan Rp.45 Juta yang katanya untuk pembangunan.