Mohon tunggu...
Heddy Yusuf
Heddy Yusuf Mohon Tunggu... Jurnalis - Ingin jadi orang bijaksana, eh..jadinya malah Bijak sini - Bijak situ...
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tulislah apa yang mau kau tulis

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Arogansi Kekuasaan Bupati Karawang di Tengah Pandemi Covid-19

6 September 2020   05:34 Diperbarui: 20 September 2020   04:54 1488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karawang - Masih adakah orang yang merasa paling digdaya? tetap angkuh, sok kuasa, egois, mementingkan diri sendiri, berselancar kegaduhan di ruang publik. Padahal, dunia saat ini terkunci mati oleh Corona yang telah menjelma menjadi pandemi global.

Persoalan pandemi bukan sederhana, tapi menyangkut kemanusiaan, menyangkut nyawa. Satu nyawa sama dengan seluruh nyawa umat manusia.

Super Girl dari Karawang

Yang digdaya itu hanya Super Girl, wanita super tokoh fiktif cewek jagoan kebal segala jenis senjata, rasa superiornya terlalu tinggi. Arogansi kelewat batas.

Bupati Karawang Jawa Barat, dr. Hj, Cellica Nurrachadiana selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Karawang bagai Super Girl.

Dia omong taati aturan, tapi suka-suka gue, melanggar aturannya sendiri. Publik Karawang menilai ironis, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 itu malah yang pertama dan terpopuler terpapar virus Corona di Karawang.

Berita terbaru, Pilkada Karawang 2020 dihebohkan oleh Cellica (Cabup Petahana) yang berambisi nambah waktu jabatan menjadi Bupati dua periode berturut-turut itu. Mendaftar ke KPUD diiringi mobilisasi pengerahan massa.

Arak-arakan, kerumunan massa itu bertentangan dengan upaya pemerintah dalam menangani serta memutus rantai penularan wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Berita tersebut viral ke seluruh Indonesia. Hingga Mendagri Tito Karnavian menegur keras Gubernur Jabar Ridwan Kamil secara tertulis, tembusan suratnya kepada Bupati Karawang yang dokumennya bocor bikin geger dunia medsos.

 

Pilkada Serentak di Tengah Pandemi
Pilkada Serentak di Tengah Pandemi
Pilkada Serentak di Tengah Pandemi  

Pertanyaannya, mengapa orang sekelas Cellica gagal paham terhadap aturan? Di tengah Update Corona bulan Agustus yang terpapar di Karawang meningkat tajam. Paslon Cabup-Cawabup itu daftar ke KPUD malah lengkap bikin kerumunan massa, sekaligus pamer kekayaan pake kendaraan mewah. Orang miskin dan jompo harap menyingkir.

Paslon borjuis itu pamer motor mahal seharga US$ 39.950, sekitar Rp 590 juta rupiah. Moge merk Vanderhall Venice model three-wheeler roda tiga dengan plat No. Pol bertuliskan Cellica-Aep 2020-2025, tanpa menggunakan alat keselamatan lalu-lintas (helm) dan tidak pake masker serta bebas tilang polisi.

Namun berita terakhir, Moge yang dikendarai Paslon Cellica-Aep itu sudah ditilang polisi saat dipakai anak muda di jalan interchange Karawang, "Salut badag buat pak polisi Karawang," pujian Netizen di medsos. Kirain pilih kasih, polisi nggak berani tilang "Juragan Empang" Karawang. https://www.youtube.com/watch?v=MrlzPMEYsiA

 

Cellica Pernah Palsukan LHKPN dan Bohongi KPK

Calon Bupati Karawang Cellica mengaku pernah palsukan LHKPN. Publik di Karawang bertanya, bikin pemalsuan kok kasusnya adem-ayem saja.

Seperti yang dilansir Tempo.co.id, Calbup Bupati Karawang incumben, Cellica Nurrachadiana, mengatakan pernah memalsukan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) dalam Pilkada 2010.

Berdalih pemalsuan itu dilakukan untuk menghargai laporan kekayaan Bupati Karawang H Ade Swara yang lebih rendah daripada kekayaan dirinya. Saat itu, kekayaan Ade Swara mencapai Rp 5 miliar. Saat itu, Cellica maju sebagai Wabup mendampingi H. Ade Swara.

"Dalam melaporkan harta kekayaan saat itu, saya menghargai beliau (Ade Swara). Tapi ada etikanya. Masak Cawabup melaporkan harta kekayaannya melebihi Cabupnya," ujarnya melalui sambungan telepon, Selasa, 1 Desember 2015.

Kekayaan Cellica melonjak drastis. Dari data LHKPN yang dikeluarkan KPK per 24 Juli 2015, kekayaan Cellica mencapai Rp 37.993.410.640. (Rp. 40 miliar).

Jumlah ini melonjak 17 kali lipat dari LHKPN Cellica pada Pilkada 2010. Dari data KPK, Saat Pilkada 2010, Cellica melaporkan hartanya hanya senilai Rp 2,2 miliar.

Cellica mengaku sumber kekayaannya berasal dari hibah orang tua dan hasil bisnisnya. "Saya dirut di salah satu perusahaan di Bandung. Delapan puluh persen harta saya hibah dari orang tua. Semua aset tersebut ada di Bandung," tuturnya. https://pilkada.tempo.co/read/723702/calon-bupati-karawang-cellica-mengaku-pernah-palsukan-lhkpn/full&view=ok

Dari LP Sukamiskin Bandung, Ade Swara Klarifikasi 

Saat ditanyakan tentang misteri LHKPN "kebohongan publik" yang dilakukan Cellica Nurrachadiana yang ramai dibicarakan masyarakat Karawang baru-baru ini. Menurut Cellica mengaku sudah kaya sejak sebelum menjadi Anggota DPRD Jabar. Hanya saja, saat pilkada 2010 Cellica mencantumkan harta kekayaan sebesar Rp 2 miliar lantaran sungkan kepada Bupati Ade Swara. Sebab, saat itu Ade Swara hanya melaporkan harta kekayaan sebesar Rp 5 miliar." Cellica mengaku sudah kaya sejak dari dulu. https://www.jpnn.com/news/hayo-lonjakan-harta-bu-cellica-dari-mana

pelita karawang
pelita karawang
Tapi semua itu dibantah oleh Ade Swara, pada waktu itu kan dikatakan di depan umum oleh Cellica sendiri, di Grand Aquila Hotel Bandung, waktu itu Cellica mau mendampingi saya menjadi Wabup Karawang. Cellica itu kan cuma punya uang Rp 200 Juta, di depan umum dikatakannya secara terbuka," tegas Ade Swara.

"Bahkan waktu kampanye 2015 Cellica bawa mobil Toyota Alphard ternyata mobilnya rental," ujar Bunda Nurlatifah menambahkan.

Jadi pernyataan Cellica Nurrachadiana yang menyatakan, "saya sudah kaya sebelum jadi Wabup Karawang," adalah bohong. https://www.kompasiana.com/heddy/57f6231b587b61600c15dbef/wawancara-terbaru-2016-mantan-bu

Di lain tempat, Heigel, pengamat sosial politik di Kabupaten Karawang meminta kepada calon pemimpin di Karawang harus memiliki moralitas dan integritas, mereka harus bisa mengutamakan yang terpenting dari yang penting.

Menyinggung sikap arogan yang dimiliki para elite kekuasaan, yang dilakukan Bupati jauh dari adab kesopanan, di tengah pandemi Covid-19 dan resesi ekonomi, rakyat berdesakan berebut Bansos dan makan beras berkutu. Bupatinya malah tidak punya sense of crisis, perasaan krisis, pemimpin bersama rakyat bersama-sama prihatin dalam sense of crisis.

"Padahal disekitarnya petani dan nelayan tertatih berjalan pincang, kemiskinan sudah mencekik batang leher mereka, rakyat dibelit segala macam persoalan terlebih di masa pendemi seperti sekarang ini.

Arogan adalah suatu sifat yang tidak terpuji, kesombongan terhadap suatu yang dimilikinya, mempunyai niat menguasai semua hal untuk memenuhi keinginan diri sendiri atau kelompoknya, menganggap dirinya lebih baik dari orang lain, suka membanggakan dirinya sendiri dihadapan orang lain dan suka merendahkan orang lain. Merasa dirinya lebih tinggi dari orang lain, baik segi fisik , kecantikan, keberuntungan, kepintaran, kekayaan, dll.

Arogan itu merasa dirinya yang paling bisa segalanya, paling berkuasa, memandang remeh orang lain. Seorang yang tadinya berniat baik, sekali melibatkan diri dalam pergumulan politik kekuasaan, seketika itu pula goncangan konflik di dalam maupun keluar akan terjadi, yang pada ujungnya akan membawa dirinya melenceng dari kepribadian dan peran utamanya. Niatnya jadi Bupati yang amanah kepada rakyat, malah menindas.

Bupati yang tidak amanah tidak akan mengerti bahwa moralitas kekuasaan itu juga berkaitan dengan teologis. Jadi siapapun yang diberi amanat oleh rakyat lalu tidak membela derita rakyat, semua itu akan ada pertanggungjawaban illahiyah.

Bahwa di atas langit ada langit, bahwa di atas keputusan-keputusan politik itu ada ruhani kebangsaan yang perlu kita jaga bersama. Jauh-jauh hari Mendagri Tito Karnavian sudah mewanti-wanti Kepala daerah yang gagal tangani Covid-19 jangan dipilih kembali," tutup Heigel. (dot)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun