Karawang -- Barangkali dari sekian banyak perempuan di Kabupaten Karawang, hanya ada 4 perempuan tangguh yang populer. Para perempuan tangguh itu adalah; Cellica Nurrachadiana, Yusni Rinzani, Yesi Karya Lianti dan Gina Fadlia Swara.
Dari satu sampai tiga yang di atas, Cellica (Cabup Petahana, Demokrat), Yusni (Cawabup dari Partai Gerindra) dan Yesi (Cabup dari PDIP). Mereka daftar ke KPUD untuk ikut kontestasi Pilkada Karawang 2020. Hanya Gina Swara yang tidak ikut-ikutan nyalon.
Mendadak nama Gina Swara jadi buah bibir masyarakat Karawang yang keheranan, Ada apa dengan Gina? Dalam kontestasi ada kontroversi, ada konflik, ada kawan ada lawan. Spekulasi berita tentang Gina simpang-siur tidak jelas. Penggemar bertanya tanpa jawaban. Dimana Gina berada? dimana posisi Gina sekarang ini?
Gina Swara yang Tetap Populer
Sebelumnya nama Gina Swara sangat populer dan memang tidak mudah dilupakan masyarakat Karawang. Pasalnya dari sejak 2 tahun lalu namanya sudah berkibar, digadang-gadang pendukungnya menjadi Cabup Karawang periode 2020-2024. Â
Nama Gina Swara sempat meroket menjadi viral di medsos, khususnya di Karawang. Karena dipastikan Pilkada Karawang 2020 bakal seru dengan kehadiran putri mantan Bupati Karawang periode 2010-2015, H. Ade Swara itu. Artinya betapa kuatnya tekanan publik Karawang yang ingin perubahan, ingin punya Bupati baru.
Sekarang, meskipun Gina Swara tidak ikut kontestasi Pilkada, tapi jangan salah sangka salah duga eksistensi Gina tenggelam. Kendati ada pihak tertentu berusaha memarjinalkan peranan Gina. Dia tetap berkibar.
Analisis Sosial Politik Heigel
 Saat ditemui di kantor LBH Jaringan Hukum Indonesia (JHI) Perum Bakti Praja No.10 A, pengamat sosial politik di Kabupaten Karawang, Heigel mengatakan, Gina Swara itu teman saya, bukan musuh saya.
Keputusannya nggak nyalon di Pilkada tahun ini, pasti didasari perhitungan yang matang, hanya dia sendiri yang tahu. Seorang politisi harus punya pengendalian diri. Jangan katakan apa yang kau pikirkan. Nanti waktu juga yang akan menjawabnya. Sebagai temannya, saya dukung keputusan Gina," tutur Heigel.
"Yang jelas, Gina Swara Jenius, sebagai kader Gerindra secara struktural mendukung Jimmy-Yusni (Jenius). Dalam politik itu ada istilah pribahasa; "Musuhnya Musuh adalah Teman".
"Musuh dari musuhku adalah temanku, adalah sebuah peribahasa kuno yang mensugestikan bahwa dua partai yang berlawanan, dapat atau bisa bekerja sama melawan musuh utama.
Temanmu ada tiga: temanmu sendiri, temannya temanmu, musuhnya musuhmu. Musuhmu juga ada tiga: musuhmu sendiri, musuhnya temanmu, dan temannya musuhmu.
Ini peribahasa saja, adalah kelompok kata yang mempunyai susunan yang tetap dan mengandung aturan berperilaku, nasihat, prinsip hidup, perbandingan atau perumpamaan. Peribahasa biasanya menggunakan kiasan untuk menggambarkan maksud tertentu. Peribahasa adalah salah satu jenis aforisme, yakni suatu bentuk kebahasaan yang ringkas dan berisikan kebenaran umum.
Yang jelas kebenaran umum itu terbukti, Gina Swara secara struktural mendukung Paslon Cabup/Cawabup Jimmy-Yusni pada Pilkada Karawang yang akan digelar Desember tutup tahun ini. Jadi sudah terang siapa jadi kawan, siapa jadi lawan," tutup Heigel. (dot)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H