Menurut Heigel, pengamat sosial politik, ekonomi dan bisnis di Kabupaten Karawang mengatakan, Bupati Cellica malah ketahuan tidak pede, tidak percaya diri dengan memasang foto jadul dirinya tersebut.
"Dengan visualisasi foto jadul Bupati Cellica dipasang pada Billboard ukuran raksasa di beberapa titik jalan utama kota Karawang, juga dipasang di tiap kendaraan angkutan kota, tersirat ada ketidak percayaan diri. Itu kan foto lama Cellica, artinya beliau belum move on, masih terpenjara di masa lalu. Padahal Zaman now, New normal. Karawang harus menuju masa depan yang lebih baik. Karawang harus lebih maju dari sekarang ini.
Calbup yang dalam kontestasi Pilkada berikutnya hanya bersandar pada nasib mujur dan keberuntungan saja tidak rasional, akan digilas zaman. Seorang pemimpin tidak boleh bersandar pada nasib mujur dan keberuntungan saja, Pemimpin harus bersandar pada amanah rakyat. Jika nasib mujur dan keberuntungan jadi sandarannya akan sirna. Karena nasib mujur dan keberuntungan manusia ada batasnya. Apalagi pemimpin suka berbohong. Rakyat tidak pernah mati, Bupati akan mati "A lie never lives to be old." Kebohongan tidak pernah hidup sampai tua." kata Heigel.
Perang Billboard di Pilkada Karawang
Bilboard Bupati Karawang dengan memasang foto jadul itu jadi gunjingan rakyat Karawang, karena setiap iklan propaganda politik yang kontroversi akan melahirkan balasan dari kompetitor politisi yang lain.
Wakil Bupati Karawang, Ahmad "Jimmy" Zamakhsyari politisi senior, ketua PKB dan Gina Fadlia Swara (Putri mantan Bupati H Ade Swara) malahan terlihat kompak. Seperti sudah janjian saja layaknya. Kedua Calbup Karawang paling populer itu memasang Billboard raksasa dengan narasi yang sama dan desain yang sama.
Jimmy pasang Billboard di jln Tuparev, Gina Fadlia Swara pasang Billboard di Jln Kertabumi, keduanya jalan utama di Kabupaten Karawang.
Billboard itu dengan visualisasi foto yang terbaru dari mereka, dengan teks narasi dalam bahasa Sunda "Calon Bupati Karawang Asli Urang Karawang Tampil Make Foto Ayeuna, Foto Masa Lalu Figuraan Tempel di Dinding." Terjemahan bebasnya, "Calon Bupati Karawang Asli Orang Karawang Tampil Pakai Foto Sekarang, Foto Masa Lalu beri bingkai Figura Tempel di Dinding,"
Menurut Heigel, dalam Billboard itu sudah terbaca kemana arah peta politik Karawang, yang mana politisi jujur dan mana politisi yang penuh tipu muslihat, tipu daya terhadap masyarakat pemilih di Karawang.