Karawang Kompasiana - H. Enan Supriatna, SH. Â yang populer sebagai pengusaha sukses dan politisi senior di Kabupaten Karawang mengadakan acara silaturahmi bersama masyarakat Karawang di Markas Besarnya "H. Enan Center", Jalan Citarum Adiarsa Barat, Karawang, Jawa Barat, (Minggu, 21/10).
Dalam kesempatan itu H. Enan mengatakan, acara ini silaturahmi biasa saja. Temu kangen, kumpul "ngariung" membangun kembali hubungan baik antara saudara, teman, rekan-rekan Barcel (Barisan Cellica) kebetulan saja di tempat saya, "yang saya undang kurang lebih 70 orang saja, tapi yang datang dua kali lipat," kata H. Enan sumringah.
Saat ditanya wartawan -karena H. Enan sekarang identik sebagai politisi Partai Gerindra- apakah silaturahmi ini akan berlanjut menjadi terbentuknya relawan mendukung Prabowo-Sandiaga Uno menuju RI 1, "ya kita lihat saja nanti, kan masih dalam proses, tahapan-tahapan mekanisme partai, nanti juga rekan-rekan pers akan diberi tahu, sabar..." imbuhnya.Â
Tensi Politik di Karawang Memanas
Menurut Heigel, pengamat sosial politik, ekonomi dan bisnis di Kabupaten Karawang mengatakan, wajar saja pada saat memasuki tahun politik ini masyarakat menilai, semua kegiatan apapun akan ditarik, disorot dan diteropong dalam bingkai kacamata politik. Apalagi dalam sejarahnya H. Enan itu telah terbentuk menjadi salah satu tokoh pengusaha dan politisi senior yang berhasil dan berpengaruh di Kabupaten  Karawang.
Nasib baik dan keberuntungannya, setelah sukses Tim Barcel yang diketuainya mengawal pasangan Calbup Cellica Nurrachadiana-Ahmad Zamakhsyari (Jimmy) menjadi Bupati-Wakil Bupati Karawang Periode 2016-2021, H. Enan diperhitungkan kawan dan lawan.
"Sudah sering saya katakan, masalah sosial politik, ekonomi dan bisnis saling berhubungan. Konsekuensi dari filsafat politik dan demokrasi yang kita anut sekarang ini, One Man One Vote, suara buruh miskin dan suara professor sama saja. Maka jelasnya kalau Ring 1 seperti H. Enan sudah muncul di permukaan, kumpul, ngariung, atau bikin sekretariat pemenangan tertentu seperti dulu, bisa dipastikan tensi politik Karawang ke depan mulai memanas," kata Heigel, mantan Ketua Badan Legislatif Mahasiswa (BLM) Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika).
Sekilas Tentang H. Enan Supriatna
Pada Pilkada 2015 lalu, H. Enan Supriatna, SH menjabat sebagai Bendahara Umum DPD Partai Golkar berniat maju sebagai Calon Bupati Karawang. Kemudian mendirikan  H. Enan Center yang dipersiapkan sebagai mesin pendulang suara untuk dirinya. Pada waktu itu Partai Golkar Karawang diketuai Dadang S. Muchtar (Dasim) mantan Bupati Karawang 2005-2010 yang kharismatik, kini Dasim menjabat sebagai anggota DPR RI.
Namun ditengah perjalanan H. Enan menuju Calbup, terjadi konflik internal di tubuh Golkar. Â Dasim lebih memilih pasangan Saan Mustopa-Iman Sumantri (Saiman) sebagai Calbup dari Golkar dalam Pilkada Karawang 2015 ketimbang dirinya, H. Enan disingkirkan dari Golkar.
H. Enan sempat menggugat Dasim secara hukum. Dengan menggunakan hak jawab yang diatur AD/ART Partai Golkar bahwa seorang anggota memiliki hak membela diri, SK pemecatan yang dikeluarkan DPD Golkar tertanggal 15 Oktober 2015 yang ditandatangani oleh ketua Drs H Dadang S Muchtar dan Sekjen Timi Nurjaman SH adalah tidak benar dan tidak sesuai dengan prosedur, karena SK penetapan H. Enan sebagai Bendum DPD Golkar dikeluarkan oleh DPD I atau oleh DPW Golkar. Kemudian Muhammad Rijal Fadhilah SH sebagai kuasa hukumnya menindaklanjuti perkara tsb. http://www.pelitakarawang.com/2015/11/golkar-karawang-makin-panasenan.html
Tidak banyak orang yang berani secara terbuka konfrontasi dengan Dasim, Kolonel Infantri, politisi gaek Partai Golkar itu pernah 2 periode menjabat Bupati Karawang, dijuluki Dadang Hotmix oleh pengagumnya, bahkan Saan Mustopa menyebut Dasim sebagai guru politiknya.
Barcel yang dipimpin H. Enan mengklaim telah menyumbangkan suara sebanyak 60 ribu kepada paslon Cellica-Jimmy. Suara tersebut berdasarkan jaringan H. Enan Center yang sudah dibentuk lama dan tersebar di 30 Kecamatan dan 309 Desa di seluruh Kabupaten Karawang.
Rakyat Karawang tidak lupa, tiap kampanye Cellica-Jimmy berlangsung semarak, jalanan Karawang didominasi puluhan mobil yang dibranding gambar Cellica dengan tulisan mencolok (Barc3l) huruf  "e" Barcel diganti dengan simbol angka "3", cukup cerdik untuk mencuri perhatian.  Â
Setahun setelah Cellica-Jimmy dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Karawang, Barcel resmi dibubarkan. Pembubaran gerakan massa itu langsung dinyatakan sendiri oleh inisiator Barcel, H. Enan Supriatna di Sekretariat Barcel, Jalan Citarum, Adiarsa, Karawang. (Minggu 10/4/2016).
Menurut H. Enan, Barcel yang dideklarasikan 11 Oktober 2015 adalah sebuah gerakan massa yang menjadi motor penggerak dan garda terdepan mendukung dan memenangkan Cellica Nurrachadiana-Ahmad Zamakhsyari (Jimmy) untuk menjadi Bupati dan Wakil Bupati Karawang Periode 2016- 2021.
Namun begitu, dengan berakhirnya Barcel, H. Enan mendirikan wadah berupa yayasan untuk membantu dan memperjuangkan aspirasi masyarakat Karawang, yaitu H. Enan Center. Lembaga itu menjadi wadah aspirasi masyarakat Karawang dan memperjuangkan kemaslahatan masyarakat Karawang.
"jadi dapat dipastikan kumpul "ngariung"silaturahmi para mantan aktivis Barcel di H. Enan Center, Minggu 21 Oktober 2018 lalu, merupakan sinyal Siap Dukung Prabowo-Sandi Menuju RI 1. Dan Partai Gerindra tidak salah pilih merekrut para aktivis yang berpengalaman dalam bidang politik praktis tersebut, Projo Karawang bisa kerepotan," menurut analisa Heigel. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H