Kompasiana --malang nian nasib rakyat Karawang, terutama orang miskin, kampungan, ndeso yang bercita-cita anaknya ingin bersekolah, baik di tingkat SD, SMP dan SMA Negeri, apalagi ingin masuk sekolah favorite, meski gedung sekolah itu bertetangga dengan "gubuk derita" mereka, jangan harap jelata bisa masuk. Bermimpilah kaum dhuafa untuk menikmati fasilitas negara, rakyat kecil telah dirampas haknya. Masuk SD, SMP yang wajib belajar saja susah, apalagi masuk SMA.
Pasalnya, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, kisruh. Menyusul beredarnya video rekaman Euis Sumiati, Kepsek SD Negeri Nagasari VI Karawang di youtube bikin heboh dan gempar masyarakat Karawang
Tidak tedeng eling-eling, Euis berkoar,dari lebih 300 orang siswa-sisiwi yang mendaftar ke sekolah yang dia pimpin, 90 persen yang dinyatakan lulus adalah titipan Muspida dan para pejabat Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang.
"Maaf pak, kami tidak bisa meluluskan anak bapak, karena kami hanya mengamankan murid titipan Bupati dan Wakil Bupati Karawang serta pejabat lainnya," ungkap Euis Sumiati kepada orang tua calon murid yang dinyatakan tidak lulus.
"Bukan hanya Bupati dan Wakil Bupati Karawang saja yang menitip, ada juga titipan Kepala Disdikpora serta pejabat di lingkungannya. Bahkan Sekda Karawang  Teddy Rusfendi Sutisna, Ketua DPRD Toto Suripto, Dandim 0604 Karawang juga menitip," kata Euis menambahkan
Diketahui, setiap memasuki tahun ajaran baru, SDN Nagasari VI yang terletak di Jalan Husni Hamid Nomor 13, Kelurahan Nagasari, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang itu, jadi ajang rebutan para pejabat daerah untuk menitipkan anak, menantu, saudara ataupun tetangga mereka, agar bisa bersekolah di Sekolah Dasar Negeri yang menjadi salah satu SDN favorite yang ada di kota Karawang. Â
Euis Sumiati, mengaku sempat ditelepon oleh Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 0604 Kabupaten Karawang. Perwira nomor satu yang bertugas di Kodim 0604 Karawang itu meminta agar beberapa calon siswa titipan yang dibawanya bisa diluluskan oleh Kepala Sekolah.
"Pak Dandim bahkan menelepon saya kang, dia bilang, bu... apakah saya perlu menerjunkan pasukan saya ke situ, (supaya siswa titipannya bisa diterima-red), "kata Euis, menirukan suara Dandim 0604 Kabupaten Karawang, dalam percakapan via sellulernya.
Dalam percakapan melalui sambungan ponsel tersebut, tambah Euis, dirinya meminta agar Dandim 0604 tidak perlu datang ke SDN Nagasari VI. Sebagai solusinya, Euis menyarankan agar perwira nomor satu di jajaran Kodim Karawang itu cukup mengirimkan anak buahnya untuk menemuinya di sekolah dimaksud.
"Saya bilang , jangan dooong pak, lebih baik bapak suruh saja salah seorang pembina TNI AD untuk menemui saya di sekolah," ungkapnya, menirukan gaya bahasa percakapannya dengan Komandan Kodim 0604 Karawang.
Menurut penuturan Euis selanjutnya, Kepala Sekolah yang mengaku satu Almamater dengan Kadisdikpora Karawang  Dadan Sugardan itu, tiba-tiba ponselnya berdering ada panggilan masuk.