Okto dan teman-temannya berusaha melakukan apapun sebisa dan semampu mereka. Kalau ada yang melahirkan dan ditolong oleh dukun, tenaga kesehatan yang bertugas tetap berkunjung sambil mengedukasi perawatan bayi, serta mengajak agar ibu dan anak nanti bisa ke fasilitas kesehatan.
Masalah kesehatan lainnya adalah rendahnya partisipasi penimbangan balita di posyandu, bayi status gizi kurang, hingga kurangnya kesadaran pemberian ASI Eksklusif. Ada pula permasalahan pembuangan air limbah di selokan yang menimbulkan bau yang cukup menyengat dan mengganggu aktivitas warga. Tak ketinggalan juga terdapat perilaku buang sampah di pantai dan kurangnya pemanfaatan Posbindu.
Dari berbagai masalah kesehatan yang terksesan masih menggunung, ada beberapa perubahan yang sudah mulai terjadi. Dalam kegiatan MMD biasa Okto dan tim menyampaikan juga perihal masalah sampah di pantai dan sudah ada 2 desa yang mulai mengambil langkah untuk mengatasinya. Mereka melakukannya dengan cara menyediakan tempat-tempat sampah di setiap rumah warga. Sampah akan diangkut dengan viar setiap hari Jumat oleh pengurus yang di gaji pihak desa.
Masih terdapat banyak masyarakat membutuhkan pelayanan kesehatan yang memadai di daerah terpencil. Bagi Okto, sebagai sesama, kita harus menolong mereka, karena sehat itu hak semua orang. Kalimat motivasi yang selalu membakar jiwa pengabdian okto adalah, "Tetap  semangat dalam menjalankan tugas. Mari sehatkan Indonesia dari pinggiran. Berusahalah membuat perubahan. Walaupun sangat kecil dan sederhana, namun itu sangat berarti bagi orang yang membutuhkan. Jadi jangan pernah lelah untuk mengabdi di daerah yang sulit."Â
Okto mengharapkan ke depannya sebagai tenaga kesehatan khusus kesmas, semuanya harus selalu berkarya dimanapun ditempatkan. Sekecil apapun tindakannya, layanilah masyarakat semampu dan sepenuh hati. Jangan takut berkontribusi di daerah yang jauh dari rasa nyaman. Â Salam sehat!
Cerita: Oktofianus Radja Tuka, S.KM
Artikel: Florani Asanab, S.KM
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H