Karena Flipper Zero mempunyai fitur Bluetooth (untuk update firmware dengan menggunakan smartphone) dan Bluetooth Low Energy (BLE), Flipper Zero juga bisa digunakan untuk menyerang perangkat-perangkat yang menggunakan BLE untuk koneksi.
Contohnya seperti perangkat-perangkatnya Apple, kalau ada AirPods yang dekat dan bukan milik kita akan ditunjukkan popup seperti gambar di atas, hal ini mungkin berguna untuk kehidupan sehari-hari tetapi hal ini bisa dieksploitasi untuk melakukan suatu kejahatan
Ini bukan contoh dari Flipper Zero tetapi masih sama, video di atas menunjukkan serangan BLE agar popup tersebut muncul terus menerus hingga iPhone akhirnya crash, walaupun sekarang sudah dibetulkan masalahnya.
GPIO
GPIO adalah singkatan dari General-Purpose Input / Output, pin GPIO dari Flipper Zero tersebut bisa dicolok untuk mengendalikan perangkat lain atau yang nantinya bisa digunakan untuk menambah fitur pada Flipper Zero dengan menambahkan modul (contohnya ada modul tambahan untuk memperluas jangkauan serangan infrared).
Contohnya adalah module Video Game Module dimana output dari Flipper Zero bisa ditampilkan ke monitor dengan cara menghubungkan kabel HDMI.
Membuat Flipper Sendiri
Apa yang saya maksud dengan poin ini? Sebenarnya smartphone yang kita pakai sehari-hari bisa dipakai untuk hacking mirip-mirip seperti dengan Flipper Zero (dengan menggunakan beberapa aplikasi), tetapi fitur-fitur seperti NFC dan RFID, Sub-1 GHz dan GPIO pastinya tidak bisa (ada kecualinya yang nanti akan saya bahas). Saya akan membahas satu per satu seperti poin-poin di atas.
RFID dan NFC
Walaupun kebanyakan smartphone zaman sekarang mempunyai fitur NFC tapi fitur NFCnya hanya bisa digunakan untuk membaca dan menulis, berarti yang bisa dilakukan adalah membaca, menyalin, tapi tidak emulasi. Walaupun ada suatu hal yang namanya HCE (Host Card Emulation) tetapi masih belum banyak aplikasi yang bisa meniru fitur ini.
Salah satu aplikasi yang menurut saya bisa mereplikasikan ini adalah nfcgate (tapi membutuhkan root untuk fitur-fitur seperti emulasi), dia bisa membaca dan mengemulasikan kembali (dengan menggunakan HCE) tag-tag NFC, ada juga fitur relay dimana ada satu server dan dua smartphone (satu sebagai pembaca, satu sebagai emulasi), salah satu smartphone membaca tag NFC dan mengkomunikasikannya kepada server, smartphone satunya lagi membaca dari server dan mengemulasikan tag NFC tersebut edngan menggunakan HCE.
Dan untuk RFID masih tidak bisa karena frekuensinya beda dengan NFC, tetapi hal seperti ini masih ada cara lainnya yaitu dengan membeli alat. Contohnya seperti merek Proxmark, Proxmark adalah merek yang membuat hardware untuk hacking RFID, dia bisa membaca, menulis, dan juga mengemulasi, biasanya alat-alat seperti ini bisa berjalan sendiri atau perlu menggunakan laptop, tetapi ada beberapa aplikasi yang bisa digunakan untuk berkomunikasi dengan hardware dari Proxmark.