(Artikel ini menuliskan kejadian yang ada pada tanggal 12 Desember 2024)
Di bagian sebelumnya saya menuliskan tentang "Kejar Tayang" (pokoknya buru-buru lah), nah artikel ini bisa diberi judul "Kejar Tayang part 2" tapi saya lebih suka judul ini. Kenapa saya bilang akhir? Karena artikel ini membahas tentang hari H-1 dan hari Hnya. Lalu kenapa diberi tanda tanya, nanti lihat saja.
Di hari Kamis kami pulang cepat (deket-deket jam 11 kalau gak salah) karena ada acara, si W ikut lagi ke rumah saya. Tapi sebelum kerja, harus makan dulu (iya dong? hehe), karena kami berdua memutuskan bakal masak mie instan, kami akhirnya beli beberapa hal di supermarket. Si W beli mie instan 2 bungkus merek Lemonilo rasa mie goreng dan sosis 2, saya beli mie instan merek Nong Shim (Shin Ramyun) 1 bungkus, keju (gak ada yang satuan, jadi langsung 5 potong) dan choki-choki (bukan buat dimasukkin ke mienya, mau bikin kopi).
Karena kami berdua gak tau cara masak mie (tau sih, tinggal air mendidih masukkin mie, tapi lebih gatau ke takarannya) kami lihat panduan di belakangnya. Pertama, kami masak yang Lemonilo duluan. Kira-kira seperti ini:
"Gan, berapa banyak airnya?" Si W bertanya
"Liat belakang lah" Saya menjawab
Kami masukkan bumbu ke piring, dan kami memasak. Lucunya saya kira air sudah mendidih, tapi menurut si W belum jadi mirip-mirip gini:
"Nah udah mendidih, masukkin W" Saya ngomong
"Belom itu mah" Dia jawab
"Udah lah" Saya jawab
(Saya masukkin)
"Gan, kita masak mie sesuka hati kayaknya" Dia ngomong sambil tertawa
(Saya ikutan ketawa)
(Wah ada saya di gambarnya) Setelah jadi, saya letakkan mienya dia di piring.
Lalu menambahkan bumbu, setelah itu waktunya masak mienya saya. Pas lihat belakang bungkusnya, instruksinya adalah masak air 200cc, saya kerjain si W:
"Wah W, 200cc nih, beli motor dulu" Saya ngomong sambil tertawa
"Ei W, 200cc berapa ml?" Saya tanya
"Ya gatau gw" Dia jawab
"1cc berapa ml?" Saya tanya
"Gatau gw" Dia jawab
"1cc itu 1ml" Saya jawab
Ternyata dia gak tau tentang cc.Â
Pas masak mie saya, gak terlalu lucu sih tapi airnya mendidih sampai hampir keluar dari tempatnya.
Setelah jadi saya tambahkan keju sepotong. Untungnya si W baik, dan ngasih saya sosis satu.
Buat choki-chokinya, kopinya ternyata harus panas biar coklatnya keaduk, akhirnya coklatnya nempel ke mesin adukannya.
Kami berdua makan sambil nonton Youtube, main game, sama ngobrol-ngobrol. Lama kelamaan jadi santai, tiba-tiba si W ngomong: "Gan, inimah kita gak jadi kerja", "lah iya juga" saya jawab. Jadi kami mulai bekerja.
Pertama-tama saya tunjukkin hasil dari audio yang saya gabungkan (karena si S belum selesai, jadi yang ini buat sementara) dan si W ngomong bahwa dia mau ngerekam ulang beberapa bagian. Jadi dia rekam ulang, lalu saya benerin audionya (background noise dibuang, dll).Â
Setelah itu kami lihat-lihat lagi karakter apa yang diperlukan ternyata raja dan penasehatnya tidak ada, jadi kami buat di Gacha Life (yang kali ini gak di rig jadi model Live2D karena waktunya gak cukup).
Setelah semuanya selesai (kecuali videonya) kami main, tiba-tiba si W ditelepon dan dia pulang (ceritanya agak susah, mending gausah). Nah semuanya mulai setelah ini.
Karena alasan yang tidak ingin saya bahas, saya akhirnya bikin videonya. Saya paksain biar videonya bisa kelar karena dalam pikiran saya besok sudah harus dikumpul. Video di atas adalah timelapse saya mengerjakan (kira-kira 3 jam stengah) disingkat jadi 5 menit, setelah membuat video juga harus buat subtitlenya (kira-kira 30 menit, videonya gak mau saya tunjukkin karena mengandung skrip kami, nanti jadi spoiler hehe), jadi saya mengerjakan video ini total-total hampir 4 jam.
Semuanya selesai dan saya tidur kira-kira jam 00:00 (mungkin gak terlalu malam bagi beberapa orang, tetapi besoknya saya harus bangun sedikit pagi). Keesokan harinya saya bingung, "Loh kok gak dikasih Drive atau instruksi mengumpulkannya di mana?", saya dan si W bertanya kepada guru bidang studi ini dan ternyata dikumpulkan untuk Semester 2.
Gapapalah, karena video ini bisa dibilang bikinnya "terburu-buru" jadi masih ada waktu buat revisi, mungkin saya bakal bikin biar mulutnya dari karakter-karakter ini lebih detail lagi (yang waktu itu saya bahas metode 3x3, mungkin coba metode lain agar bisa aeiou dengan jelas), audionya bakal pakai punyanya si S, dan si B akan membuat videonya lebih bagus (tapi ini semua masih kemungkinan).
Kalau dipikir-pikir artikel ini sebenernya kebanyakan bahas makannya doang, bukan kerjanya. Tapi cuma itu sih yang bisa diceritakan karena sisanya kerja gak ada hal yang signifikan (hehe).
Terima kasih sudah membaca, semoga hari kalian baik-baik saja. Dan sekedar informasi, ini bukan akhir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H