Sebelum memulai artikel ini, kenapa artikel ini saya beri part 6,5? Karena sebenernya artikel ini gak menyinggung Live2D sama sekali, tapi lebih ke laptop saya (yang waktu itu saya tulis bakal bikin artikel kalau dual boot), artikel ini bakal lebih teknis dibandingkan biasanya (tapi gak separah reverse engineering), dan juga saya melakukan ini karena mau pakai Live2D dan Photoshop, jadinya ya begitulah. Kronologinya kira-kira bakal seperti ini:
Part 6 (11 Desember) > Part 7 (12 Desember) > Part 6,5 (14 Desember)
Dan informasi tambahan sebelum memulai (lagi), Multi boot adalah proses untuk menginstall beberapa sistem operasi secara sekaligus dalam satu komputer, dalam kasus ini dual boot berarti 2 sistem operasi yang berbeda dalam satu komputer. Singkatnya laptop saya bakal ada Linux dan Windows sekaligus, dan bisa dipilih mau nyala kemana.
Ini adalah laptop saya (beberapa bagian ditutup, untuk privasi), sebuah Lenovo yang cukup tua. Laptop ini sudah menemani saya sejak zaman-zaman Covid-19, laptop ini bisa dibilang sudah banyak mengalami upgrade (RAM ditambahin, baterai diganti, tambahin SSD). Di artikel ini saya bakal bahas tentang dual-boot.
Saya pernah bilang: "kayaknya lebih cepet kalau langsung diganti Windows aja (tapi ini masih dalam pertimbangan, mungkin beberapa artkel ke depan baru dapet hasilnya)" di part ke-4. Buat install Windows saya punya beberapa pilihan, berhubung karena laptop saya ada SSD (256GB) dan HDD (1TB) pilihan saya seperti ini:
1. Windows dan Linux di SSD, HDD buat data.
2. Linux di SSD, Windows di HDD.
3. Windows di SSD, Linux di hapus.
Opsi ke-3 itu menurut saya gak bakal mungkin, kenapa saya bersikeras banget mau Linux? Karena trackpad di Windows itu menurut saya agak jelek, memang masih bisa dipakai tetapi gestur-gestur yang ada itu tidak bisa di Trackpad saya (nantinya bakal bisa, melalui suatu cara) mungkin karena laptop saya cukup tua.