Mohon tunggu...
Heagan Nicholas
Heagan Nicholas Mohon Tunggu... Lainnya - Murid

Saya suka otomotif, teknologi, dan banyak hal lainnya

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kemalasan | Bikin Wayang Digital Sendiri (Part 4)

9 Desember 2024   19:42 Diperbarui: 9 Desember 2024   19:42 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di artikel sebelumnya saya membahas tentang nyuruh temen buat ngerjain kerjaan saya (masih puas sampe sekarang sih hehe). Sebagai "recap" pokoknya seri ini menceritakan tentang kelompok saya (terutama saya) dalam mengerjakan tugas STEAM yaitu membuat animasi cerita rakyat. Kelompok kami memilih membuat karakter-karakternya dengan menggunakan Gacha Life (baik 1 atau 2 tapi tidak club) dan Live2D untuk menggerakan.

Kelompok kami terdiri dari 4 orang, dan ini kira-kira kerjaannya:

Saya: Rigging Live2D, animasi, bikin subtitle.

Si W: Cari / Bikin Background untuk animasi tersebut.

Si B: Membuat karakter yang nantinya akan saya pisah-pisah, menggabungkan animasi satu-satu jadi satu video.

Si S: Segala hal tentang audio (membersihkan suara, mixing, dll).

Nah, hari ini si W dateng lagi ke rumah saya (sama seperti artikel kemarin). Pulang sekolah, hujan-hujanan, kami pergi ke tempat saya (walaupun naik mobil sih, hehe), awalnya cari makan dulu lalu makan sambil main-main sebentar.

Rencananya hari ini saya mau selesaiin semua animasinya, karakter yang ngomong biar mulutnya ngikutin sesuai dialog, ekspresinya biar pas (kalau sedih ya sedih, seneng ya seneng), ya pokoknya animasi lah. Tapi seperti judul di atas, rasa malas menghampiri kami. Kami kayak 2 jam gak ngapa-ngapain. Di artikel sebelumnya ada satu tokoh yaitu warga, nah sebenernya saya dan si W ini mau bikin 2 warga biar bervariasi, warga 2 udah mau selesai (cuma tinggal matanya kedip doang).

Si W mengerjakan bagian matanya di komputer saya, dan saya bikin animasinya pakai laptop saya. Dua-duanya sudah ada aplikasi Dropbox jadi filenya ke-sync (mantap). Si W selalu nanya-nanya ke saya mirip-mirip:

"Gan abis ini ngapain?" dia tanya.

"Klik itu" saya jawab.

Hal ini berulang berkali-kali sampai selesai.

Kerjaan saya? Gak dikerjain, tapi kerjaan dia udah selesai. Berarti kerjaan si W cuma tinggal cari / bikin background kan? Dan kerjaan saya masih di animasi? Dia bilang nanti aja di rumah ngerjainnya. Kalau saya, saya coba ngerjain tapi males banget rasanya, saya bengong depan laptop (ada kerja-kerja dikit). Tapi yang namanya diary, rasanya kurang kalau gak ada masalah.

Hore, bisa - Dokumen Penulis
Hore, bisa - Dokumen Penulis

Jadi masalah saya apa? Di artikel sebelumnya saya bahas kalau laptop saya itu Linux, jadi gak bisa Live2D. Suatu hari saya cari-cari ternyata bisa Live2D pakai Wine (Pokoknya program buat jalanin app Windows di Linux), saya coba dan memang betul bisa, semuanya lancar dan saya coba bikin animasinya. Tapi apa yang terjadi?

Error tentang permission - Dokumen Penulis
Error tentang permission - Dokumen Penulis

Saya coba cari-cari tentang masalah ini di Google, solusi satu-satunya cuma reinstall Wine, akhirnya saya nyerah dan saya pakai komputer saya. Semua kerja keras saya (gak keras-keras amat sih kerjanya) buat animasinya hilang (lebih tepatnya gak bisa di save).

Jujur saya setelah ini tergoda buat jadiin laptop saya dual-boot Windows karena banyak banget aplikasi Windows yang saya pakai buat project ini, tapi kayaknya lebih cepet kalau langsung diganti Windows aja (tapi ini masih dalam pertimbangan, mungkin beberapa artkel ke depan baru dapet hasilnya). Adobe Audition saya pakai buat urusin Audio (saya di sini ada ngurus audio dikit-dikit, tapi kebanyakan si S), saya pakai Live2D (pasti dong), saya pakai Photoshop (ini udah berapa tahun pakai, udah kebiasa sama shortcutnya) dan pokoknya lumayan banyak sih.

Tapi saya akan lanjut menceritakan permasalahan yang saya hadapi pas dikerjain di komputer (walau gak sulit-sulit amat). Masalah pertama adalah file formatnya ada di .aac sedangkan si Live2D bisanya cuma .wav, gampang tinggal ganti di Adobe Audition (ada error lagi tapi ternyata salah setting). Masalah kedua ada di ekspresi wajah, wajahnya si Roro Jonggrang itu saya bikin mulutnya awalnya senyum, bisa murung, atau lebih senyum lagi, nah dialog yang lagi saya bikin itu sedih, tapi aneh banget rasanya, coba simak yang di bawah ini:

Bisa keliatan dan kedengeran apa yang aneh? (Kalau tentang suara yang dalam sengaja untuk alasan privasi) Ada beberapa hal yang aneh: Roro Jonggrangnya kelihatan terlalu bahagia, ada suara berdengung (bukan dari YouTube, emang dari videonya), dan dia gak kedip.

Masalah pertama lumayan gampang sebenernya, parameter yang digunakan untuk mengendalikan bentuk mulutnya (kira-kira: -1: ":(", 0: ":-", 1: ":)") tinggal diubah ke -1 biar dia sedih dan alisnya tinggal di arahkan ke atas seperti "/\".

Perbedaan fitur PRO dan FREE dari Live2D - live2d.com
Perbedaan fitur PRO dan FREE dari Live2D - live2d.com

Lalu bagaimana buat masalah kedua? Ternyata buat yang versi gratis bakal ada bunyi "bip" di audionya, jadi bukan salah dari saya.

Trial PRO 42 hari - Dokumen Penulis
Trial PRO 42 hari - Dokumen Penulis

Nah terus gimana? Antara setelah videonya selesai ditambahin ulang suaranya, atau langganan PRO. Untungnya Live2D ada PRO gratis 42 hari, jadi ambil langkah yang lebih mudah.

Dan untuk masalah ke-3, tinggal ambil animasi kedip dari animasi sebelumnya (yang menumbuk padi).

Setelah panjang lebar, akhirnya jadi 1 animasi (masih ada kek 30~). Saya berencana buat lanjutin kira-kira malam ini atau besok pagi, seperti biasa. Ini adalah hasil akhirnya:


Baru nyadar, ternyata tinggal pilih "+ MP3" bukan "+ AAC" biar gak ada suara itu:

Pilih H264 + MP3 - Dokumen Penulis
Pilih H264 + MP3 - Dokumen Penulis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun