Perdebatan antara kedua ini sudah ada dari dulu, ada orang yang menghina pecinta mac dengan bilang bahwa Mac gak bisa main game, ada lagi yang menghina pecinta windows dengan bilang bahwa komputernya gak bisa dipake buat kerja. Jadi yang bener yang mana?
Di artikel ini saya akan menunjukkan perbedaan dari kedua sisi, artikel ini sepertinya bakal banyak mengambil opini saya sendiri dan bakal membahas banyak tentang laptop, jadi apa yang saya sebutkan di sini adalah berdasarkan yang saya cari dan menurut saya sendiri.
Ekosistem
Banyak orang yang terperangkap dengan ekosistem. Bagi yang belum tahu, singkatnya ekosistem adalah beberapa perangkat (bisa merk sama atau beda) yang kompatibel dengan satu sama lainnya dan bisa saling koneksi, contohnya fitur AirDrop dari Apple.
Lucunya menurut saya, saya (dan mungkin beberapa orang) tidak terperangkap oleh hal ini. Laptop saya Linux (dulu Mac), PC saya Windows, HP saya Android, Tablet saya iPad, dan jam tangan saya HarmonyOS, jadi hampir gak ada ekosistemnya kalau saya (dan mungkin beberapa orang juga) dan saya sudah coba hampir semuanya berarti.
Untuk poin pertama saya akan bahas tentang ekosistem. Ekosistemnya Apple sendiri menurut saya lumayan bagus, contohnya iPad yang bisa dijadikan layar ke-2 untuk Mac (Sidecar), iPhone bisa jadi camera buat Mac, iPad yang bisa dikendalikan dari Mac (Universal Control), iPhone yang bisa dipakai langsung dari Mac, AirDrop dari iPhone ke Mac, dan masih banyak lagi.
Lalu bagaimana kalau dengan Windows? Tablet Android ataupun Apple juga bisa jadi layar ke-2 untuk PC (dengan aplikasi tambahan), ada juga smartphone yang bisa jadi webcam untuk PC (dengan aplikasi tambahan), smartphone bisa dikendalikan langsung dari PC (dengan aplikasi tambahan), notifikasi dari smartphone bisa diterima di PC (dengan aplikasi tambahan).
Walaupun PC bisa melakukan hal yang mirip-mirip, tetapi semuanya perlu aplikasi tambahan. Ekosistem Apple, semuanya bisa dilakukan tanpa memasang aplikasi tambahan.
Harga
Menurut saya poin ini cukup jelas (PC yang menang), untuk perspektif saya bakal kasih lihat sesuatu.
$599 adalah harga buat base (tanpa penambahan apa-apa) M4 Mac Mini, dengan penyimpanan 256GB dan memory 16GB. Kalau mau ditambah 2 kali lipat (512/32GB), kira-kira berapa harganya?
Harganya 2 kali lipat lebih mahal. Berarti dengan jumlah uang yang sama ($1159) anda bisa dapat 1 Mac Mini 512/32GB atau 2 Mac Mini 256/16GB. Ya mendingan beli 2 toh? Itulah yang saya bingungkan dari Apple, kenapa harganya mahal sekali dibandingkan PC.
Laptop
Saya mau membandingkan beberapa poin yang khusus untuk laptop-laptop Windows ataupun Mac (karena ini yang saya paling lama coba).
Trackpad
Trackpad yang ada di Mac bisa saya bilang bagus banget, trackpad dari laptop lain yang saya coba kalah sama yang ada di Mac. Semua gestur yang ada di MacOS sangat intuitif (gampang dimengerti) dan animasi setelah gesturnya bagus. Sangat beda dibandingkan Windows, 3 jari di gesek ke kiri atau kanan di Mac berubah aplikasi secara halus, kalau di Windows yang dibuka task switcher tanpa animasi.
Layar
Layar yang ada di Mac juga sangat wah menurut saya, jujur saja perbandingan saya mungkin gak adil buat ini. Laptop saya (Lenovo V330-14IKB) dibandingkan dengan Macbook Air (2018), layarnya beda jauh. Seminggu kira-kira saya pakai Mac, dan balik ke laptop saya sedikit sakit mata lihat layarnya (tapi lama-lama terbiasa lagi).
Port
I/O (Input / Output) atau yang biasa di sebut dengan port. Macbook cukup terkenal akan kekurangan portnya, semuanya digantikan oleh Thunderbolt (tapi bisa ngecas, dan juga displayport), tapi gimana dengan kompetitor berbasis Windows?
Kalau dibandingkan dengan laptop yang katanya "alternatif dari Macbook", saya jujur kasihan buat keduanya. Biasanya laptop yang digunakan untuk "menyinggung" Macbook adalah laptop-laptop seperti Lenovo seri ThinkPad yang punya port sangat banyak, thunderbolt (USB 4) ada, USB 3 ada, USB 2 ada, headphone jack ada, HDMI ada, VGA ada, bahkan Ethernet pun ada.
Baterai
Apple dengan seri chip terbaru mereka (M series) yang berbasis dengan ARM sangat efisien, karena arsitekturnya sama dengan smartphone maka baterainya sangat tahan lama. Salah satu anggota keluarga saya yang melakukan programming (pakai Android Studio) bilang bahwa 1 hari penuh (Hari kerja, tinggalin, hari kerja selanjutnya) laptopnya masih cukup baterainya. Lalu bagaimana dengan kompetitor yang punya chip baru itu?
Katanya bisa sampai 25 jam untuk runtimenya, sedangkan Apple mempromosikannya "all day battery life" (Baterai seharian penuh). Kira-kira keduanya lumayan mirip, tetapi pasti beda jauh kalau dibandingkan dengan chip-chip X86 seperti Intel dan AMD.
Kesimpulan
Jadi lebih baik yang mana? Kalau ini saya tidak bisa jawab, pada akhirnya semua keputusan ya anda sendiri yang bisa mengambil. Menurut saya kalau mau lebih buat kerja pilih Mac, kalau mau main game pilih PC, kalau mau trackpad yang bagus pilih Mac, mau performa yang tinggi tapi harga murah pilih PC.
Jadi yang mana yang akan anda pilih? Saya sendiri memilih Mac karena layar dan trackpadnya yang bagus. Komentar di bawah ya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H