Mohon tunggu...
Haryo Utomo Suryosumarto
Haryo Utomo Suryosumarto Mohon Tunggu... -

Bekerja sebagai "opis boi" di sebuah perusahaan executive search consulting yang berlokasi di bilangan segitiga emas Jakarta. Berusaha untuk menulis dari hati dan mengabaikan semua aturan baku demi menghasilkan tulisan yang benar (dan semoga juga baik).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

10 Kesalahan Fatal dalam Mengirimkan Dokumen Lamaran Kerja Melalui JobsDB

18 Januari 2010   06:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:24 852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dilandasi rasa ingin tahu yang cukup besar, kadang kala saya melakukan eksperimen dengan mengiklankan beberapa posisi lowong di beberapa perusahaan klien saya melalui JobsDB, yang notabene sudah dikenal sebagai website paling populer di mata para job seekers.

Meskipun sejak awal bekerja di industri rekrutmen saya sudah menyadari bahwa beriklan di JobsDB ataupun job boards lainnya memerlukan kesabaran yang tinggi untuk menemukan kandidat yang tepat, tapi sampai hari ini terus terang saya masih saja takjub memperhatikan betapa cerobohnya banyak kandidat dalam mengirimkan dokumen lamaran kerja.

Saya mencoba mengumpulkan 10 kesalahan paling fatal yang umum saya temukan dari para kandidat yang mengirimkan aplikasi melalui JobsDB, yang tidak hanya memperkecil kemungkinan dimasukkan kedalam shortlist, tapi lebih parahnya... membuat aplikasi anda akan langsung dibuang atau dihapus.

10. Menggunakan cover letter standar


Saya pernah membahasnya disini, silakan dibaca kembali dan rasanya tidak perlu dijelaskan lebih lanjut.

9. Cover letter yang terlalu panjang


Intinya, buatlah cover letter yang singkat dan mengena pada sasaran. Usahakan orang bisa membacanya dalam waktu hanya 5 detik untuk mendapatkan gambaran singkat mengenai kualifikasi dan kompetensi anda. Ini erat kaitannya dengan nomor 10 diatas.

8. Mengirimkan dokumen lamaran kerja ke alamat email selain yang tercantum


Ini betul-betul terjadi dan baru saya temukan kali ini. Seorang kandidat mengirimkan dokumen lamaran kerja yang saya iklankan di JobsDB ke alamat email yang hanya saya pergunakan untuk administrasi RSS di Feedburner. Saya dengan senang hati memberikan poin 10 kepada kandidat ini untuk kemampuan business intelligence, tapi poin 0 untuk kemampuan mematuhi instruksi tertulis.

7. Mengirimkan CV standar


Saya bisa sangat memahami bahwa menyesuaikan dan mengubah CV anda untuk setiap posisi yang anda lamar bukan merupakan perkara mudah, justru sebaliknya sangat merepotkan dan memakan waktu. Saya beritahu satu rahasia, kalau anda tidak mau bersusah-payah menyesuaikan CV anda dengan job requirements untuk setiap posisi, maka hiring manager atau stafnya juga tidak akan mau bersusah-payah membacanya lebih lanjut. Tombol DEL pada keyboard akan menjadi pilihan yang lebih menarik.

6. Mengirimkan dokumen lamaran kerja dengan data kadaluarsa


Tidak ada yang lebih menjengkelkan ketika akhirnya bisa menemukan CV dari seorang kandidat yang memenuhi semua job requirements, tapi ketika coba dihubungi ternyata nomor hp-nya sudah tidak aktif atau alamat emailnya bouncing.

5. Mengirimkan dokumen lamaran kerja dengan attachment 5 MB


Ketika anda melampirkan semua sertifikat yang anda miliki sebagai bagian dari dokumen lamaran kerja yang anda kirimkan, bukan berarti itu akan membuat dokumen anda akan masuk kedalam shortlist, tapi kemungkinan besar justru membuatnya makin cepat masuk kedalam Trash folder.

4. Mengirimkan dokumen lamaran kerja tanpa membaca job requirements


Saya sering tidak habis pikir bagaimana mungkin orang yang hanya paham menggunakan MS Office sebagai end-user dan bukan berlatar belakang pendidikan IT tetapi dengan sangat pede mengirimkan lamaran untuk posisi Software Engineer?

3. Mengirimkan dokumen lamaran kerja melalui Batch Apply


Di JobsDB ada fasilitas Batch Apply, dimana seorang kandidat bisa mengirimkan dokumen lamaran kerja ke banyak lowongan kerja yang diiklankan secara sekaligus, cukup dengan mengklik satu tombol saja. Ini tentunya menjadi salah satu alasan kenapa kesalahan nomor 4 diatas makin sering terjadi. Akan tetapi di mata hiring manager ataupun stafnya, Batch Apply kurang lebih bisa disamakan seperti Spam Apply.

2. Mengirimkan dokumen lamaran kerja asal-asalan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun