Mohon tunggu...
he man
he man Mohon Tunggu... -

I'm the special pake telor

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Debat Emprit = Timnas Still Emprit

18 November 2013   07:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:01 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺑَﺮَﻛَﺎﺗُﻪ
salam ujan pagi2 om semua....
ijin numpahin uneg2 ya om moderator

kemarin kanal kompasiana agak menghangat dgn sebuah perdebatan seru antara om RO vs om EE.....
topik yg diperdebatkan dg topik agak naik kelas n agak bikin panik kanal bola ini adalah tentang kekalahan Timnas dahulu dg kekalahan Timnas skg.....
lucu juga sih karena yg diperdebatkan adalah kekalahan...ya....K E K A L A H A N.
lantas apa guna nya kalah di debat n dibandingin dg kalah juga????
tidak ada guna nya om.....
dalam dunia sepak bola hasil akhir adalah segala nya, percuma sebuah tim bermain cantik n memukau juga mendapat pujian dari seluruh alam tapi hasil nya adalah kekalahan.
contoh : Belanda pada era 70 an dgn total footballnya dipuja dan dipuji oleh seluruh pecinta bola seluruh dunia tapi yg dicatat oleh sejarah adalah jerman dg gaya monoton ala panser dan juga argentina dg tango nya.
contoh lagi om: semifinal liga champion '10 antara inter vs barca, walau barca bermain cantik dg tiki taka nya tapi inter lah yg menang dn mengangkat trophy liga champion.
jadi pemenang lah yg akan dicatat oleh sejarah bukan yg kalah.
back to Timnas Indonesia, bagaimana sepak bola kita mau maju kalau setiap kekalahan dianggap sebuah kemenangan dan dipuji setinggi langit oleh para pendukungnya.
saya pribadi tidak melihat ada yang berubah dari permainan Timnas kita, masih tetap dg gaya nya yaitu KICK n RUSH separuh hati.
kalo terus seperti ini jangan kan berbicara diregional Asia untuk regional Asean saja kita pasti akan tertinggal.
sepak bola adalah olahraga yg sangat kompleks, banyak unsur yg terlibat agar sepak bola dinegara yg bersangkutan bisa maju.
contoh nya Jerman, pada tahun 96 jerman yg dieropa dan dunia kesohor dibuat hancur lebur oleh negara seperti yunani dan portugal yg secara history berada satu level dibawahnya dalam sepak bola. beruntuglah Jerman tidak terbuai mimpi masa lalunya, mereka (pssi nya jerman) lgsg sadar dan intropeksi diri. mereka lgsg melakukan perubahan baik secara organisasi maupun pengelolaan liga mereka. butuh waktu memang dan juga pengorbanan namun hasilnya skg kita bisa lihat bersama2.
Jerman menjadi negara dgn regenerasi pemain paling moncer di eropa bahkan mgkn di dunia. liga jerman pun menjelma menjadi liga paling sehat keuangannya di seantero jagad.
kalau kita ingin seperti mereka maka sudahilah menyanjung Timnas yg kalah dgn berlebihan. kritik harus diberikan agar para punggawa timnas bisa intropeksi diri n pengurus bisa berkaca kalau kinerja mereka belum baik.
kalau setiap kalah kita apresiasi dg kata naik kelas, sempat bikin panik, kalah terhormat atau apalah namanya, maka timnas kita nanti akan dikenal sbg Timnas manja.
Timnas yg penting dipuji, naik kelas, bikin panik tapi kalah.
akhirnya pilihan ada ditangan kita suporter merah putih......
Timnas berjaya dg cara mengalahkan lawan2nya atau.....
Timnas yg dipuji oleh lawan tapi kalah oleh lawan yg memujinya....

NO MORE NAIK KELAS
NO MORE sempat BIKIN PANIK
NO MORE pujian BASA BASI

WE WAN'T VICTORY
WE WAN'T TROPHY

وعليكم السلام ورحمة الله وبر اكا ته

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun