Sudah sejak kapan jiwamu menetap, bebas mengusikku terpana musim
Kau kejernihan itu, mengarungi lumpur juga limbah
Ketamakan menjerat kebebasan  juga kebaikan jadi tertuduh
Tatapanmu menggenggam aliran darahku, sungguh mendidih
Hujan membelaiku mengarungi samudera teduh
Banjarbaru, 19 Januari 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!