Sudah sejak kapan jiwamu menetap, bebas mengusikku terpana musim
Kau kejernihan itu, mengarungi lumpur juga limbah
Ketamakan menjerat kebebasan  juga kebaikan jadi tertuduh
Tatapanmu menggenggam aliran darahku, sungguh mendidih
Hujan membelaiku mengarungi samudera teduh
Banjarbaru, 19 Januari 2017
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!