Mohon tunggu...
Darwanto
Darwanto Mohon Tunggu... Freelancer - Pria manula, purnabakti PNS

Mencari, membagi, mensyukuri...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menunggu Vaksin Covid-19 Diproduksi Massal

26 April 2020   23:00 Diperbarui: 26 April 2020   23:38 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: www.economist.com

Selanjutnya ada Lembaga Biologi Molekuler Eijkman yang berada di bawah koordinasi Kementerian Riset, Teknologi dan Inovasi (Ristekin). Disamping itu juga ada beberapa perguruan tinggi yang mempunyai bidang studi kedokteran dan kefarmasian yang cukup excellent, seperti Universitas Airlangga, Universitas Indonesia, ITB, IPB, dll.

Di sektor korporasi ada PT Bio Farma (BUMN) yang telah memproduksi anti virus influenza tipe A (H1N1), tipe B (H3N2), dan tipe C.

Berbagai lembaga riset itu dapat bekerja sama untuk membuat vaksin Covid-19. Yang diperlukan adalah kesediaan untuk berkolaborasi secara intensif dengan mengerahkan kemampuan yang dimiliki masing-masing. Dana riset dapat berasal dari APBN yang direalokasi sesuai perubahan prioritas nasional.

Menristekin Bambang Brodjonegoro tentunya sudah mengambil inisiatif untuk mengoordinasikan lembaga-lembaga riset pemerintah dan swasta untuk membuat vaksin korona.

***

Kolaborasi dengan lembaga riset negara-negara lain juga perlu dirintis atau ditingkatkan, khususnya dengan negara-negara yang memiliki kesamaan karakter geografi, ekologi dan ekonomi.

Kerja sama antara PT Bio Farma dengan perusahaan farmasi Sinovac dari China kita harapkan dapat berhasil membuat vaksin anti virus korona yang ampuh dan murah dalam waktu cepat.

Sumbangan Indonesia terhadap pembuatan vaksin korona juga dapat diwujudkan dengan menyediakan data-data kasus infeksi yang terkumpul di berbagai rumah sakit. Dan mungkin juga ada warga Indonesia yang bersedia menjadi sukarelawan untuk uji klinis calon vaksin yang sedang dilakukan di beberapa negara.

Banyak yang memprediksi bahwa vaksin Covid-19 baru dapat diproduksi massal pada pertengahan tahun depan. Sampai dengan waktu itu, mungkin kita perlu memperkuat ketahanan tubuh dengan minum jamu empon-empon yang kini banyak dijumpai di toko-toko online dengan kemasan yang lebih menarik. <>

Foto: www.economist.com
Foto: www.economist.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun