Tinggal beberapa  hitungan hari, hitungan jam, hitungan menit, hitungan detik sebentar  lagi bulan suci Ramadhan 1418 H akan berlalu meninggalkan kita. Setelah kita berpuasa sebulan penuh, maka tibalah saatnya Allah Subhanallahu wata Ta'ala Tuhan yang menguasai alam semesta ini , akan memberikan pahala kepada kita.
Apakah di hari itu kita termasuk golongan hambaNya yang mendapatkan pahala langsung dari dari Allah. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Puasa itu adalah perisai. Oleh karena itu, jika salah seorang di antara kalian berpuasa, maka janganlah dia berkata-kata kotor dan tidak juga berlaku bodoh. Jika ada orang yang memerangi atau mencacinya, maka hendaklah dia mengatakan, 'Sesungguhnya aku sedang berpuasa' (sebanyak dua kali). Demi Rabb yang jiwaku berada di tangan-Nya, bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah Ta'ala daripada aroma minyak kesturi, di mana dia meninggalkan makanan, minuman, dan nafsu syahwatnya karena Aku (Allah). Puasa itu untuk-Ku dan Aku akan memberikan pahala karenanya dan satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya." [Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim. (Shahiih al-Bukhari (III/22) dan Shahiih Muslim (III/157)]
Apakah kita bener-bener menjadi manusia yang muttaqin seperti yang diharapkan Allah Subhanallahu wa Ta'ala. "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian untuk berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa." [QS. Al-Baqarah 183]
Ataukah sebaliknya, kita tetap saja jadi makhluk memble, seperti sediakala, belum lulus juga dari ujian di bulan Ramadhan ini? Nauzublillahi minzalik.
Beribadah berpuasa Ramadhan memang istimewa. Bulan penuh berkah. Hanya di bulan Ramadhan puasa diwajibkan. Satu-satunya bulan yang di dalamnya terdapat Lailatul Qadar. Yang di dalamnya, ada satu malam, di antara malam-malam ganjil pada sepuluh hari terakhir itu, nilai keberkahannya bagai seribu bulan. Ada ulama pernah menghitung, keberkahan seribu bulan itu setara dengan delapan puluh tiga tahun usia manusia.
Cukuplah untuk mengetahui tingginya kedudukan Lailatul Qadar dengan mengetahui bahwasanya malam itu lebih baik dari seribu bulan, Allah berfirman.
"Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Qur'an pada malam Lailatul Qadar, tahukah engkau apakah malam Lailatul Qadar itu ? Malam Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan, pada malam itu turunlah melaikat-malaikat dan Jibril dengan izin Allah Tuhan mereka (untuk membawa) segala usrusan, selamatlah malam itu hingga terbit fajar" [Al-Qadar : 1-5]
Dan pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.
"Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui" [Ad-Dukhan : 3-6]
Semoga kita benar-benar lulus ujian di bulan Ramadhan tahun ini dan mendapatkan predikat muttaqin.
[Choirul Hisyam, Kludan-Tanggulangin-Sidoarjo, 22 Juni 2017 malam 27 Ramadhan 1438 H bakda sahur]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H