f/ urat-urat liar berkeliaran
Urat-urat liar berkeliaran, patukannya
semburat berpencaran, ular dalam
liang, mana saja
“kaubayar sekarang”
Tak dipatuhinya Surat-surat, hilang
jam sembahyang, enak saja
“kau dibakarNya sekarang“
Jakarta, 2015
=========================
Catatan Penulis :
Puisi ini merupakan salah satu puisi dari SAJAK-SAJAK SUKAR TAK TERPECAHKAN, PUN DI ATAS KASUR, merupakan bagian ketiga dalam Manuskrip Puisi TAK KUHADIAHI KAU DENGAN KENANGAN, yang pernah saya ikut sertakan dalam sebuah sayembara manuskrip puisi di tahun 2015.
Bagian Pertama FLANEUR", KUSERU PENGKISAH
Flaneur”, Kuseru Pengkisah (II)
Aku Flaneur, Maka Gembirakanlah Aku
“Flaneur”, Kuseru Pengkisah (I)
“Flaneur”, Kuseru Pengkisah (V)
“Flaneur”, Kuseru Pengkisah (VI)
“Flaneur”, Kuseru Pengkisah (VIII)
“Flaneur”, Kuseru Pengkisah (VII)
Bagian Kedua DI SUMUR-MU, TAK KURUMUSKAN USIA YANG USAI TAK SESUAI
Di Sumur-Mu, Tak Kurumuskan Usia yang Usai Tak Sesuai (1)
Di Sumur-Mu, Tak Kurumuskan Usia yang Usai Tak Sesuai (2)
Di Sumur-Mu, Tak Kurumuskan Usia yang Usai Tak Sesuai (3)
Di Sumur-Mu, Tak Kurumuskan Usia yang Usai Tak Sesuai (4)
Di Sumur-Mu, Tak Kurumuskan Usia yang Usai Tak Sesuai (5/6/7)
Bagian Ketiga SAJAK SUKAR TAK TERPECAHKAN, PUN DI ATAS KASUR
h/ apa yang ditanak pelacur di dapur
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H