Mohon tunggu...
Hidayanto Budi Prasetyo
Hidayanto Budi Prasetyo Mohon Tunggu... karyawan swasta -

... Jelajahi laut kemungkinan yang ada/ sebelum surut merenggut / kesempatan berlabuh tanpa rasa takut/ pada maut/ dan linangan air mata... (pekerja urban, kelahiran Ngawi-Lembah Pithecantropus Erectus, sekarang tinggal di Pesisir Grissee, --- Muara di mana air mengalir sampai jauh ---)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak-sajak Tak Terpecahkan, pun di Atas Kasur (f)

17 Februari 2016   09:32 Diperbarui: 18 Februari 2016   08:37 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

f/ urat-urat liar berkeliaran

Urat-urat liar berkeliaran, patukannya
semburat berpencaran, ular dalam
liang, mana saja

“kaubayar sekarang”

Tak dipatuhinya Surat-surat, hilang
jam sembahyang, enak saja

“kau dibakarNya sekarang“

Jakarta, 2015

 

 

=========================

Catatan Penulis :

Puisi ini merupakan salah satu puisi dari SAJAK-SAJAK SUKAR TAK TERPECAHKAN, PUN DI ATAS KASUR, merupakan bagian ketiga dalam Manuskrip Puisi TAK KUHADIAHI KAU DENGAN KENANGANyang pernah saya ikut sertakan dalam sebuah sayembara manuskrip puisi di tahun 2015.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun