Mohon tunggu...
Hidayanto Budi Prasetyo
Hidayanto Budi Prasetyo Mohon Tunggu... karyawan swasta -

... Jelajahi laut kemungkinan yang ada/ sebelum surut merenggut / kesempatan berlabuh tanpa rasa takut/ pada maut/ dan linangan air mata... (pekerja urban, kelahiran Ngawi-Lembah Pithecantropus Erectus, sekarang tinggal di Pesisir Grissee, --- Muara di mana air mengalir sampai jauh ---)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

"Flaneur', Kuseru Pengkisah (VII)

6 Februari 2016   16:23 Diperbarui: 6 Februari 2016   16:45 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

VII/

 

lembah-lembah purba menyimpan
wajah-wajah kera, Dubois kagum menguasi
tanah-tanah kerak

mbah-mbah (=nenek moyang) tak berikanku
kanvas, Dubois tertegun hati-hati
memahati hati

sembul tengkorak, tungkainya
entah di mana, kopong otak, tulang-tulangnya
berserak tunggu dikumpul-kumpul

waktu mengejan dengan sempurna
memuntahkan isi perut, Dubois tak bisa otopsi
yang pernah keluar dari mulut

sejarah kata-kata tak bisa direka-reka
susun menyusun jadi wajah sesiapa pernah berkata-kata
aku, kera, kaukira siapa

 

Ngawi, 2015

(Dari Manuskrip Tak Kuhadiahi Kau dengan Kenangan, Hidayanto B. Prasetyo, 2015)

Catatan :
Marie Eugène François Thomas Dubois (28 Januari 1858 – 16 Desember 1940) adalah ahli anatomi berkebangsaan Belanda, pemimpin tim yang arkeologi yang berhasil menemukan fosil tengkorak manusia purba yang diberi nama Pithecanthropus erectus (manusia-kera yang dapat berdiri tegak) di Trinil, lembah Sungai Bengawan Solo, Ngawi-Jawa Timur pada tahun 1891.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun