Ada yang menarik dari pertanyaan terakhir yang disampaikan oleh moderator Ira Kusno, saat itu dari tiga kandidat hanya Agus dan Anies yang menjawab. Sedangkan Ahok mewakilkan kepada Djarot. Menariknya adalah kenapa hal yang krusial terkait dengan komitmen dalam menjalankan amanah, Ahok tidak mau menjawab. Sepertinya pertanyaan tersebut memang ditujukan hanya kepada calon gubernur bukan kepada Wakil Gubernur.
Apakah memang Ahok tidak mau terikat kepada pertanyaan jebakan yang dilayangkan oleh Ira?. Jika dia menjawab akan komitmen 5 tahun, ternyata maju di Pilpres 2019. Itu yang akan dijadikan senjata bagi orang menyerang Ahok nantinya, makanya pilihan teraman adalah menyerahkan kepada Djarot menjawab.
Artinya, dengan Djarot menjawab dia bisa berkilah nantinya. Bebas dari tuduhan sebagai calon yang tidak komitmen memegang kata-kata.
Tapi pilihan Ahok untuk tidak menjawab pertanyaan tersebut semakin memunculkan kecurigaan kalau Ahok sangat berminat untuk ikut serta ambil bagian di Pilpres mendatang. Karena dalam berbagai kesempatan, Ahok menyampaikan kalau minatnya maju menjadi pemimpin Indonesia.
Atau, Ahok main aman dengan tidak menjawab. Karena jika dia menjawab, akan dijadikan bahan bagi orang untuk membandingkan dirinya dengan Jokowi. Ahok tidak mau jika jawaban dirinya dijadikan alat untuk menyerang Jokowi.
Namun, menurut juru bicara Ahok-Djarot, Ruhut Sitompul, pertanyaan tersebut tidak dijawab langsung oleh Ahok karena dia lagi banyak fikiran. "Pak Ahok bukannya enggak mau jawab, memang Pak Ahok juga pening kepala dia," kata Ruhut, di kawasan Kalijodo, Jakarta Barat, Sabtu (14/1/2017) sebagaimana diberitakan tribun.
Tapi Ruhut menyakinkan kalau Ahok tak akan maju pada Pilpres 2019. Karena Ahok menurut Ruhut orang yang loyal kepada Jokowi, dan tidak akan maju.
Kata-kata loyal bagi seorang Ahok banyak diragukan, karena Ahok sudah terkenal sebagai politisi kutu loncat. Dia pernah menjadi kader beberapa partai seperti Golkar, Gerindra dan lainnya. Demi memenuhi ambisinya, Ahok rela keluar dari partai yang telah membesarkannya. Bahkan Ahok juga pernah menyerang mantan partainya.
Tapi ada juga netizen yang mengomentari pertanyaan godaan maju di Pilpres tersebut, jangan-jangan merupakan pesanan dari pihak Istana?. Netizen beranggapan kalau jawaban dari pertanyaan tersebut menjadi informasi penting bagi Jokowi terkait dengan calon pesaing nanti.
Semua kemungkinan kan bisa saja terjadi, karena tahun 2014 yang lalu Jokowi melompat dari Gubernur DKI ke RI 1. Mungkin juga ada yang takut sejarah akan berulang lagi. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H