Mohon tunggu...
henry budi mulya
henry budi mulya Mohon Tunggu... -

lahir di jakarta 18 juli 1973 sekarang tinggal di bekasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Negeriku dan Sendal Jepit

8 Desember 2011   08:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:41 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

lihatlah jendela,kerjap
kerlip sepotong hari
tak jenuh"bersahut pada tegurnya yang menyapa.
dan tetap,pada bising yang tersiram hujan.
lekang hening rupa pura lupa ingatan,tuan
hanya pada pensil arang itu,dahulu
tergurat di kisi
bersumpah di nadi hati
setegak di jumput,nian
dalam serapah elegi resah yang senantiasa mengonak diri.
sungguh,ataukah mungkin mereka lupa"lafadzNYA"
ingkari saja,tuhanmu
dan ingkari saja pada apa yang mengapa
dalam gerutu titahmu.
mengapa
hanya demi suburnya mata dan helainya sepotong dasi,lalu
dahi kau jadikan alas kaki.
remakah secuil nasi
saat engkau sajikan dalam peluh linang,katamu !
sementara kecamuk bodoh..membodohkan hati,menderu debu
mengngetuk detak di retak riang sinis nan langgamnya nan bertalu-talu..
hanya pada tuhan,negri dan sandal jepit serdadu padu pintaku.
jangan kau gadaikan dzat yang hakiki
dan pula negrimu.

bekasi,081211

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun