Mohon tunggu...
Raden HIB
Raden HIB Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Akhir

Fatum brutum, amor fati. Fortis Fortuna Adiuvat. NO PAIN NO GAIN.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahaya Ghibah

26 Juni 2023   18:51 Diperbarui: 26 Juni 2023   18:53 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jika dikatakan kepada Anda : "Fulan telah meggunjingmu. sampai kami merasa kasihan kepadamu". Maka jawablah dengan perkataan : "Seharusnya, dialah yang patut engkau kasihani".

Bertakwalah kita kepada Allah. Sungguh beruntung orang yang bisa menahan diri, tidak berlebihan dalam berbicara. Sungguh beruntung orang yang bisa menguasai lisannya. Sungguh beruntung orang yang terhindar dan menggunjing orang lain, karena ia mengetahui yang ada pada dirinya. Sungguh beruntung orang yang berpegang dengan petunjuk al Qur'an, kemudian menghadap Allah dengan hati yang khusyu', lisan yang jujur, dan ikhlas mencintai saudaranya. Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dan kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang- orang yang beriman. Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.(QS. al Hasyr:10).

MENDENGARKAN GHIBAH SAMA DOSANYA SEPERTI PELAKUNYA.

Kami mengingatkan kembali, hendaklah kita jauhi perbuatan ghibah atau menggunjing orang lain. Ketahuilah, orang yang mendengarkan ghibah, ia mendapatkan dosa yang sama seperti pelakunya. Sehingga orang yang mendengarkan ghibah tidak selamat dan dosa, kecuali jika ia mengingkari dengan lisannya, atau dengan hatinya. Apabila bisa, hendaklah ia tinggalkan majelis atau tempat tersebut, atau memutusnya dengan mengalihkan kepada pembicaraan yang lain. Karena, orang yang diam ketika mendengar ghibah, maka ia termasuk bergabung dengan pelakunya. Ibnu Mubarak mengingatkan: "Pergilah dari orang yang menggunjing, sebagaimana engkau lari dan kejaran singa".

Barangsiapa yang berkata tentang seorang mu'min yang tidak ada padanya (maka) Allah akan menempatkannya pada lumpur api Neraka, sampai dia keluar dari apa yang dia ucapkan.

Barangsiapa berbuat kezhaliman terhadap saudaranya (orang lain), hendaklah dia meminta maaf atas kezhalimannya. Karena (pada hari Kiamat), di sana tidak ada dinar (dan) tidak pula dirham sebagai penebusnya, sebelum diambil kebaikan dan dirinya untuk saudaranya tersebut apabila dia tidak memiliki kebaikan, maka diambillah kejelekan saudaranya tersebut dan dilimpahkan kepadanya.?

JANGAN SIBUK MENCARI AIB ORANG LAIN

Setiap orang memiliki cacat dan aib, kesalahan dan kekeliruan. Oleh karena itu, kita jangan merasa mengetahui apa yang tidak diketahui orang lain. Daripada mengurusi aib orang lain, mengapa kita tidak menyibukkan diri dengan aib sendiri? Jagalah hak dan kehormatan saudaramu! Dalam sebuah hadits dinyatakan: "Barangsiapa yang membela daging (kehormatan) Saudaranya dari ghibah maka menjadi hak Allah untuk membebaskannya dan api Neraka". (Abu Abdillah)

Lembaran Da'wah

USWATUN HASANAH Dari Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta

No. 1564/ Thn. XXX/ Jumat II, 1 Shafar 1440 H/ 12 Oktober 2018 M

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun