Mohon tunggu...
Zulfatussadiah
Zulfatussadiah Mohon Tunggu... Administrasi - Dosen HES Universitas Darussalam Gontor

Bersabar dan Syukur

Selanjutnya

Tutup

Money

Meneladani Praktik Bisnis Nabi Muhammad dalam Berbisnis "Online"

30 November 2017   16:46 Diperbarui: 30 November 2017   16:55 2165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Dia juga memiliki sikap patriotisme yang dibuktikan dengan keikut sertaannya dalam peperangan dan ketangguhannya dalam menjalani permasalahan hidup. Pribadi Muhammad sebelum menjadi Nabi dan Rasul, ia dikenal orang yang paling mulia ahlaknya, paling agung kredibilitasnya, paling jauh dari kekejian dan segala prilaku yang dapat menurunkan derajat kemanusiaan. 

Muhammad berperilaku yang mencerminkan akhlaknya. Sebagaimana yang digambarkan oleh Khadijah tentang karakter Muhammad yang harus diikuti ummatnya yaitu harus menyambung silaturrahmi antara sesama, suka membantu orang-orang lemah dan orang-orang yang membutuhkan bantuan, menaungi orang-orang fakir menjamu tamu dengan baik dan menolong orang yang tertimpa musibah. 

Dengan sifat-sifat inilah seseorang bisa menanamkan kesan baik di hati orang lain, sifat tersebut bekal seseorang untuk terjun dimasyarakat dan bisa lebih mendekatkan pemiliknya dengan orang lain serta menciptakan tali kasih antar sesama.[7]

Ada empat sifat Rasulullah dalam mengelola bisnis yang mengandung nilai--nilai moral yang tinggi, yaitu sebagai berikut:[8]

Shiddiq (benar dan jujur) Sifat shiddiq yang memang tercermin pada Rasulullah dalam segala aspek kehidupan yang selalu jujur kepada rekanan, konsumen, kompetitor bisnis ataupu kepada karyawan. Sikap jujur Rasulullah juga terlihat dari landasan ucapan, keyakinan dan perbuatan beliau yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam. 

Sikap jujur seharusnya diaplikasikan dalam aktivitas bisnis terutama dalam pemasaran yang dapat dilihat dari menciptakan iklan -- iklan yang tidak berlebih -- lebihan dan manipulatif.

Amanah (kredibel) Kredibilitas seorang wirausaha akan terlihat dari bagaimana ia bersungguh -- sungguh menepati janji untuk memenuhi sesuatu yang tentunya tidak melanggar syariat Islam.

Fathonah (cerdas) Seorang wirausaha tentunya seseorang yang cerdas dimana ia dituntut untuk mampu atau jeli dalam melihat peluang yang kemudian dibisniskan serta dikembangkan secara baik dengan mengoptimalkan potensi yang ada didirinya dan sumber daya yang dimilikinya. Disini dibutuhkan keseimbangan antara iman dan ilmu akan menjadikan bisnis seseorang semakin berkembang.

Thabligh (komunikatif) Seorang wirausaha diharuskan komunikatif atau mampu mengkomunikasikan visi dan misi dari bisnisnya dihadapan karyawan, pemegang saham ataupun pihahk-pihak yang terkait, dimana komunikasi yang dibangun tentunya mengandung ketiga komponen diatas dan to the point dan berbicara secara benar. Pembicaraan yang berbobot dan benar akan mampu menarik perhatian karyawan dan pemegang saham ataupun pihak -- pihak terkait lainnya.

Islam memiliki aturan yang jelas mengenai transaksi jual beli sebagai landasan bertransaksi bisnis bagi umat Islam. Aturan yang menjadi landasan utama dalam berbisnis tersebut bersumber dari Al-Quran dan juga hadits-hadits Nabi Muhammad SAW. Aturan tersebut harus dipatuhi dalam kegiatan bisnis apa pun sehingga cara dan hasil yang didapat dari bisnis tersebut menjadi halal. 

Begitu juga dengan bisnis online yang sangat rentan kecurangan. Satu hal yang harus digarisbawahi di sini bahwa sebagai seorang pebisnis seharusnya berpandangan bahwa bisnis yang digelutinya ini adalah modal untuk ke surga.[9]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun